Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf M Slamet Wijaya menyebut keberlangsungan operasi pertambangan PT Freeport di wilayah Tembagapura, Mimika sangat penting untuk menjaga kestabilan ekonomi, tidak hanya bagi pemerintah pusat dan daerah tapi juga bagi masyarakat setempat.
"Kalau operasional PT Freeport Indonesia selaku obyek vital nasional terhenti, otomatis masyarakat Mimika juga akan terkena dampak, pemerintah daerah maupun sampai di tingkat nasional juga akan kena dampak," kata Letkol Slamet Wijaya di Timika, Senin.
Sehubungan dengan itu, katanya, aparat Polri dan juga didukung oleh TNI terlibat langsung dalam tugas pengamanan di kawasan pertambangan PTFI melalui satuan tugas (satgas) yang dibentuk oleh institusi masing-masing.
"Kami juga dari TNI terlibat dalam Satgas Obvitnas PTFI, Kodim Mimika termasuk di dalamnya. Berbeda dengan Satgas Amole dari Polri, fungsi dan keterlibatan Satgas TNI dari Kodim Mimika lebih pada melakukan pengamanan di ring luar, dalam artian mengajak masyarakat di sekitar area tambang untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa mengganggu operasi perusahaan," jelas Slamet Wijaya.
Adapun Satgas Amole dari unsur Polri untuk pengamanan area obvitnas PTFI berjumlah 758 personel merupakan gabungan personel Polda Papua Tengah beserta Polres Mimika dengan didukung perkuatan personel dari Mabes Polri.
Penugasan Satgas Amole tersebut berlangsung selama 183 hari terhitung sejak 15 November 2025 hingga 14 Mei 2026.
Ratusan personel tersebut disebar pada enam titik pengamanan utama yaitu kawasan Port site & Cargo Dock (pembangkit listrik dan pelabuhan barang PTFI), kawasan perumahan karyawan Timika Indah dan sekitarnya, Bandara Moses Kilangin Timika, Base Camp, Lab, Mile 21, dan Terminal Gorong-gorong.
Selanjutnya kawasan Kuala Kencana hingga Mile 50 dimana terdapat pusat perkantoran, perumahan, kawasan industri ringan (LPI), telecommunication tower, Institut Pertambangan Nemangkawi, Mile 38 (workshop), TPA, gudang handak).
Pengamanan juga akan dipusatkan mulai dari Mile 58 hingga Tembagapura (terowongan, check point, Hidden Valley, Mile 69, shopping center, helipad, pemadam kebakaran, rumah sakit), Mile Area yang mencakup pemukiman penduduk, terowongan Mile 70, Ridge Camp, pabrik pengolahan, power plant, tambang tertutup (underground) pemukiman penduduk, terowongan Mile 70, Ridge Camp, pabrik pengolahan, dan power plant.
Terakhir titik pengamanan juga dilakukan di kawasan tambang terbuka Grasberg mulai dari lokasi kereta gantung, DAS Kali Kabur (lokasi pendulangan), Magazen, Mega Shop, dan DAS Kali Kopi.
Untuk diketahui, operasi pertambangan PTFI baru-baru ini sempat berhenti setelah terjadi insiden longsor material basah di lokasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave Tembagapura yang menewaskan tujuh orang pekerja.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025