Wakil Gubernur (Wagub) Papua Barat Mohamad Lakotani mengatakan penyusunan dokumen Rencana Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2025-2029 menghasilkan lima arah strategis.

Pertama, arah kebijakan semakin jelas dan terukur, termasuk target penurunan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem setiap tahun sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah provinsi.

"Karena setiap tahun pemerintah daerah target penurunan angka kemiskinan 0,5 persen sampai 1 persen dari populasi penduduk miskin," kata Lakotani di Manokwari, Selasa.

Kedua, kata dia, dokumen RPKD sebagai peta jalan penanggulangan kemiskinan selama lima tahun mendatang dengan prioritas program realistis menggunakan indikator yang dapat dipantau.

Ketiga, mengintegrasikan program serta pemetaan terhadap capaian pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan dari masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) secara jelas dan akurat.

"Karena penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem ini membutuhkan sinergisitas dan kolaborasi lintas perangkat daerah," ucap Lakotani.

Ia melanjutkan, langkah strategis keempat yaitu mengoptimalkan perencanaan anggaran program yang bersumber dari APBD provinsi, APBD kabupaten, APBN, dana desa, dana CSR, serta pendanaan lainnya.

Kelima, sebagai mekanisme monitoring dan evaluasi secara terpadu antara pemerintah provinsi dengan tujuh pemerintah kabupaten di Papua Barat sesuai Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025.

"Penanganan kemiskinan juga butuh dukungan mitra pembangunan sesuai kewenangannya. Seluruh program yang dilakukan wajib dilaporkan ke pemerintah pusat secara berkala," ujar Lakotani.

Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Barat Deassy D Tetelepta, menyebut bahwa ketepatan program intervensi kemiskinan membutuhkan data akurat dan terbaru.

Jumlah penduduk miskin Papua Barat pada tahun 2024 tercatat sebanyak 110.160 jiwa, dan hanya mengalami penurunan 390 jiwa dibanding periode 2023 yang mencapai 110.550 jiwa.

"Kami sudah ajukan kerja sama dengan Badan Pusat Statistik karena kami butuh data by name by addres (nama dan alamat) sesuai hasil DTSEN," kata Deassy.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025