Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit di Provinsi Papua Barat pada periode Januari hingga Oktober 2025 menunjukkan tren positif dengan realisasi mencapai Rp9,87 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan BI Papua Barat Setian di Manokwari, Selasa, mengatakan kinerja penyaluran kredit perbankan tumbuh sebesar 16,56 persen secara tahunan (year on-year/yoy).

"Tren penyaluran kredit perbankan meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, meski terjadi fluktuatif," ujar dia.

Ia merinci, porsi penyaluran didominasi kredit konsumsi 56,85 persen atau setara Rp5,61 triliun, kredit modal kerja 26,77 persen atau Rp2,64 triliun, dan kredit investasi 16,38 persen atau Rp1,61 triliun.

Pertumbuhan kredit sejalan dengan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat, terutama konsumsi rumah tangga dan pembiayaan usaha skala kecil hingga menengah.

"Kredit investasi tumbuh 99,47 persen (yoy), kredit konsumsi tumbuh 11,16 persen (yoy), dan kredit modal kerja tumbuh 1,24 persen (yoy)," kata Setian. 

Ia menyebut berdasarkan lokasi penyaluran, Kabupaten Manokwari menempati posisi pertama dengan realisasi kredit sebanyak 66 persen, disusul Kabupaten Fakfak 17 persen.

Kemudian, Kabupaten Teluk Bintuni 8 persen, Kabupaten Kaimana 4 persen, serta Kabupaten Manokwari Selatan dan Kabupaten Teluk Wondama masing-masing 3 persen.

"Konsentrasi kredit masih dominan di wilayah Manokwari dan Fakfak. Kami berharap tren positif penyaluran kredit terus berlanjut," ujar dia.

Selain itu, lanjutnya, perkembangan dana pihak ketiga (DPK) perbankan dari tiga komponen yaitu tabungan, deposito dan giro dari Januari hingga Oktober 2025 tercatat sebanyak Rp7,651 triliun.

Kinerja DPK perbankan justru mengalami kontraksi 9,95 persen (yoy) yang dipengaruhi penurunan DPK pemerintah daerah 26,89 persen (yoy) dibanding Oktober 2024 menjadi Rp1,434 triliun.

"Komponen DPK yang terkontraksi yaitu giro dan deposito, sedangkan tabungan tumbuh 2,45 persen (yoy). Artinya, masyarakat cenderung simpan uang di perbankan," kata Setian.

Menurut dia, kinerja penyaluran kredit maupun DPK pada periode Oktober 2025 menunjukkan dinamika konstruktif di tengah proses penyesuaian likuiditas perbankan di wilayah Papua Barat.

"Kondisi ini menjadi sinyal positif bagi ketahanan sektor jasa keuangan serta prospek pemulihan ekonomi di Papua Barat," kata Setian.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025