Manokwari(Antara Papua Barat)-Pemuda dan pelajar di wilayah Kabupaten Manokwari, dinilai tidak perlu terpengaruh dengan dinamika politik dan hukum yang terjadi di DKI Jakarta.
Ketua Pemuda Persatuan Indonesia (Parindo) Provinsi Papua Barat Alosius Siep di Manokwari, Kamis mengatakan, umat Kristiani di Papua saat ini sedang menyongsong perayaan Natal dan tahun baru.
Dia mengajak, seluruh mahasiswa, pemuda serta elemen masyarakat di daerah ini berpartisipasi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah masing-masing.
"Kita tentu ingin masyarakat dapat merayakan natal dengan aman, nyaman, damai dan membawa berkah bagi semua orang," kata dia.
Alosius mengutarakan, kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Manokwari sudah terbentuk lama. Situasi ini harus dipertahankan dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
"Masyarakat dari berbagai suku dan agama ada di Manokwari. Sikap menghargai dan toleransi ini sudah terbentuk secara alami, setiap perayaan natal maupun hari raya idul fitri kita saling berkunjung dan memberi selamat," katanya.
Menurutnya, para orang tua pendahulu di daerah tersebut sudah menanamkan sikap toleransi yang cukup kuat. Baginya Papua merupakan cermin kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dia berpandangan, masyarakat harus bijak menyikapi setiap dinamika yang terjadi di daerah lain, terutama menyangkut isu SARA.
"Yang menjadi musuh kita bersama saat ini adalah ancaman terorisme, peredaran narkoba dan ketertinggalan dari daerah. Kita harus membantu aparat dan pemerintah daerah agar pembangunan berjalan lancar," ujarnya lagi.
Ia juga mengajak mahasiswa dan pelajar menyiapkan diri secara baik menghadapi tantangan global. Anak-anak Papua harus siap bersaing dari sisi sumber daya manusia maupun teknologi.
"Hari Raya Natal dan tahun sebagai momentum introspeksi diri, hal baik apa yang sudah kita lakukan untuk kemajuan Papua. Kedepan Papua harus lebih baik," pungkasnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2016
Ketua Pemuda Persatuan Indonesia (Parindo) Provinsi Papua Barat Alosius Siep di Manokwari, Kamis mengatakan, umat Kristiani di Papua saat ini sedang menyongsong perayaan Natal dan tahun baru.
Dia mengajak, seluruh mahasiswa, pemuda serta elemen masyarakat di daerah ini berpartisipasi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah masing-masing.
"Kita tentu ingin masyarakat dapat merayakan natal dengan aman, nyaman, damai dan membawa berkah bagi semua orang," kata dia.
Alosius mengutarakan, kerukunan dan toleransi antar umat beragama di Manokwari sudah terbentuk lama. Situasi ini harus dipertahankan dan dapat menjadi contoh bagi daerah lain.
"Masyarakat dari berbagai suku dan agama ada di Manokwari. Sikap menghargai dan toleransi ini sudah terbentuk secara alami, setiap perayaan natal maupun hari raya idul fitri kita saling berkunjung dan memberi selamat," katanya.
Menurutnya, para orang tua pendahulu di daerah tersebut sudah menanamkan sikap toleransi yang cukup kuat. Baginya Papua merupakan cermin kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dia berpandangan, masyarakat harus bijak menyikapi setiap dinamika yang terjadi di daerah lain, terutama menyangkut isu SARA.
"Yang menjadi musuh kita bersama saat ini adalah ancaman terorisme, peredaran narkoba dan ketertinggalan dari daerah. Kita harus membantu aparat dan pemerintah daerah agar pembangunan berjalan lancar," ujarnya lagi.
Ia juga mengajak mahasiswa dan pelajar menyiapkan diri secara baik menghadapi tantangan global. Anak-anak Papua harus siap bersaing dari sisi sumber daya manusia maupun teknologi.
"Hari Raya Natal dan tahun sebagai momentum introspeksi diri, hal baik apa yang sudah kita lakukan untuk kemajuan Papua. Kedepan Papua harus lebih baik," pungkasnya.(*)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2016