Manokwari (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Manokwari mulai menyalurkan beras bantuan pangan (bapang) alokasi Juni dan Juli 2025 kepada 29.234 penerima bantuan pangan (PBP) di wilayah kerjanya.
Kepala Bulog Manokwari Sheika Irawaty di Manokwari, Provinsi Papua Barat, Kamis, mengatakan wilayah kerja Bulog Manokwari mencakup lima kabupaten, yaitu Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Wondama, dan Teluk Bintuni.
Penyaluran bapang perdana dilakukan hari ini dimulai dari Kelurahan Manokwari Timur, Distrik Manokwari Barat, Manokwari untuk 195 PBP dengan total beras 390 kilogram, sedangkan untuk selanjutnya ke wilayah lainnya hingga 31 Juli 2025.
Ia menjelaskan pada penyaluran kali ini setiap PBP menerima total 20 kilogram beras untuk dua bulan, yaitu Juni dan Juli.
Jumlah total PBP di lima kabupaten tersebut mencapai 29.234 orang dengan kebutuhan beras sebanyak 584.680 kilogram.
Ia memerinci Kabupaten Manokwari alokasi beras bapang sebanyak 254.300 kilogram dengan jumlah PBP sebanyak 12.715 orang.
Kabupaten Manokwari Selatan alokasi beras bapang sebanyak 63.960 kilogram dengan jumlah PBP sebanyak 3.198 orang, Kabupaten Teluk Bintuni alokasi beras bapang sebanyak 159.300 kilogram dengan jumlah PBP sebanyak 7.965 orang.
Selain itu, Kabupaten Teluk Wondama alokasi beras bapang sebanyak 62.540 kilogram dengan jumlah PBP sebanyak 3.127 orang, Kabupaten Pegunungan Arfak, alokasi beras bapang sebanyak 44.580 kilogram dengan jumlah PBP sebanyak 2.229 orang.
“Pendistribusian bapang yang memerlukan perhatian ekstra yaitu ke Kabupaten Teluk Bintuni dengan Kabupaten Teluk Wondama. Karena, jaraknya yang begitu jauh. Khusus Teluk Wondama distribusi menggunakan kapal yang rencana pemuatan di tanggal 22-23 Juli, sedangkan lainnya penyaluran lewat darat,” katanya.

Ia menegaskan Bulog menjamin setiap karung beras bapang wajib memiliki berat tepat 10 kg dan tidak ada pengurangan timbangan.
Dalam menjaga proses distribusi, pada penyaluran tahun ini pihak Bulog ikut melakukan monitoring sampai ke lokasi pendistribusian, baik di kelurahan maupun kampung.
Ia mengatakan alokasi PBP mengalami penurunan dibandingkan dengan pada 2024 dengan kisaran 30 persen, namun penurunan tersebut bukan ditentukan Bulog.
Dalam penyaluran bapang, Bulog mendapatkan data PBP dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui koordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos)
Lurah Manokwari Timur Muhammad Adi Setyawan berharap, pihak-pihak atau instansi teknis yang melakukan pendataan warga tidak mampu di wilayahnya dapat berkoordinasi dengan pihak kelurahan.
Oleh karena tidak ada koordinasi dengan pihak kelurahan, PBP di wilayahnya turun drastis pada tahun ini, di mana pada 2024 berjumlah 1.195 orang, sedangkan tahun ini 195 PBP.
“Tentu kami pihak kelurahan yang paling mengerti penduduk kami, sehingga sudah seharusnya kami diajak mendata warga tidak mampu. Kami sudah sampaikan ke Bulog, namun Bulog juga hanya pengguna data,” katanya.