Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Provinsi Papua Barat periode Mei 2025 terkontraksi 12,7 persen dibanding April 2025, yaitu dari 311,38 juta dolar AS menjadi 272,87 juta dolar AS.
Kepala BPS Papua Barat Merry saat konferensi pers di Manokwari, Selasa, mengatakan komoditas minyak dan gas bumi (migas) menyumbang 99,13 persen terhadap total ekspor Mei 2025.
Realisasi nilai ekspor komoditas migas pada Mei 2025 hanya mencapai 270,49 juta dolar AS atau mengalami penurunan 12,88 persen, sehingga memengaruhi kinerja ekspor secara keseluruhan.
"Kontribusi komoditas non migas terhadap total ekspor Papua Barat 0,87 persen dengan realisasi 2,38 juta dolar AS," kata Merry.
Dia menjelaskan negara tujuan ekspor terbesar, yaitu Tiongkok dengan nilai 138,57 juta dolar AS (50 persen dari total ekspor), Jepang 74,24 dolar AS (27,21 persen), dan Korea Selatan 53,52 dolar AS (19,61 persen).
Tujuh negara lainnya yang juga menjadi tujuan ekspor Papua Barat pada periode Mei 2025 meliputi, Meksiko, Hong Kong, Papua Nugini, Timor Leste, India, Polandia, dan Arab Saudi.
"Ekspor ke Tiongkok, Jepang dan Korea Selatan memiliki kontribusi 97,60 persen dari total ekspor Papua Barat," ucap Merry.
Menurut dia kinerja ekspor tahunan Provinsi Papua Barat juga mengalami kontraksi sebesar 24,21 persen, apabila dibanding periode Mei 2024 yang terealisasi sebanyak 360,03 juta dolar AS.
Ekspor Papua Barat dilakukan melalui Pelabuhan Teluk Bintuni senilai 270,49 juta dolar AS (99,13 persen), Bandara Soekarno-Hatta 1,35 juta dolar AS, dan Pelabuhan Manokwari 0,84 juta dolar AS.
"Kemudian, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya senilai 0,18 juta dolar AS," kata Merry.
Selain itu, kata dia, nilai neraca perdagangan Papua Barat periode Mei 2025 mengalami surplus sebesar 272,87 juta dolar AS dengan volume ekspor mencapai 622,24 ribu ton.
BPS: Nilai ekspor Papua Barat pada Mei terkontraksi 12,7 persen
Rabu, 2 Juli 2025 4:40 WIB

Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Laut Manokwari, Papua Barat. ANTARA/Fransiskus Salu Weking