Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat mengatakan bahwa pencarian terhadap empat korban banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Kampung Jim, Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, masih terus berlanjut.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo di Manokwari, Selasa, mengatakan personel Polres Pegunungan Arfak tetap siaga setelah operasi SAR gabungan berlangsung selama tujuh hari mulai 17-23 Mei 2025.
"Pencarian korban belum dihentikan. Terkait keputusan penghentian, kami masih tunggu pernyataan resmi dari Gubernur Papua Barat,” ujar Benny.
Dia menjelaskan hasil penyelidikan Satgas Penegakan Hukum (Gakkum), jumlah korban dalam peristiwa yang terjadi pada 16 Mei 2025 pukul 21.00 WIT sebanyak 27 orang terdiri atas tujuh orang selamat, 16 meninggal dunia, dan empat orang belum ditemukan.
Operasi pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD provinsi dan kabupaten setempat mengalami berbagai kendala karena lokasi bencana yang ekstrem, kontur tanah labil, kondisi cuaca buruk, dan satu unit alat berat mengalami kerusakan.
"Keluarga korban sudah melakukan prosesi adat di lokasi bencana yang dijaga ketat personel kepolisian," ujarnya.
Adapun 16 korban yang meninggal dunia yaitu, Yoseph Ermilianus Efrem, Porman, Okden Wote, Joni Rahawari, Oce Takaliumang, Laurensius Denilson Armanto, George Takaliumang, Harispen Tampil, Reki Wote, Melkianus Isba, Oktavianus Petrus Alwandi, Yan Leo, Robertus Edison Nurak, Jupri Sarenus, Andre Mandage, dan Harun Maidodga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda: Pencarian korban banjir bandang di Pegunungan Arfak berlanjut
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025