Ketua DPD Gerindra Provinsi Papua Barat Daya, Hj Oktasari Sabil, SSos, MSi, PhD menghadiri acara rapat paripurna istimewa dalam rangka pelantikan ketua dan 9 anggota DPRP Papua Barat Daya mekanisme pengangkatan (jalur  Otsus) di Aimas Convention Centre (ACC), Senin (28/7/2025).  

Setelah tiba di ACC, Oktasari Sabil tampak berbaur dan berbincang akrab dengan sejumlah pimpinan partai politik (parpol) di Papua Barat Daya. 

Ditemui di sela-sela menanti dimulainya rapat paripurna istimewa DPRP Papua Barat Daya, Senin, Oktasari menyampaikan harapannya kepada Ortis F. Sagrim, ST yang telah resmi dilantik sebagai Ketua DPRP Papua Barat Daya masa jabatan 2024-2029 untuk tetap  konsisten kepada masyarakat Papua Barat Daya.

Dan kiranya  menjadi kekhususan untuk  mengutamakan program-program yang diberikan oleh  Presiden Prabowo Subianto dan mendukung penuh program yang dilaksanakan dari pemerintah pusat sampai ke provinsi.

"Harapan saya, kebersamaan yang paling utama dalam menentukan kekuatan di Tanah Papua Barat Daya," ujar Oktasari Sabil.

Agar  lebih aspiratif  dalam mengakomodir kepentingan masyarakat, Oktasari mengatakan  DPRP Papua Barat Daya khususnya ketua yang baru dilantik harus membuka diri kepada siapa pun. Karena Papua Barat Daya merupakan gerbang utama masuk ke wilayah Indonesia Timur khususnya Papua.

"Kalau kita  tidak membuka  diri, ya kemajuan, kesejahteraan untuk rakyat di wilayah Papua Barat Daya sulit terwujud. Jadi kunci utama adalah  membuka diri kepada siapa pun, tidak melihat rasis apapun. Mengutamakan kebersamaan, gotong-royong, musyawarah. Ikutilah jejaknya Bapak Presiden Prabowo Subianto, musuh saja dirangkul, apalagi sahabat semua harus diakomodir," urai Ketua DPD Gerindra Papua Barat Daya Oktasari Sabil.

Menyinggung Ketua DPRP PBD  Ortis F Sagrim dari Partai Golkar, maka setelah resmi memimpin DPRP Papua Barat Daya, Oktasari mengatakan pimpinan bukanlah milik golongan tertentu. 

"Beliau (Ortis Sagrim) adalah bagian dari partai  yang mana perpanjangan tangan dari kebijakan partainya  untuk menguatkan basis di Papua Barat Daya. Artinya,  pimpinan memang  bukan hanya untuk satu  golongan saja, tapi untuk semua golongan," tandasnya. 

"Tapi sebagai orang partai, apalagi partai yang sudah teruji kedewasannya, pastinya saya yakin beliau bisa menyikapi segala persoalan dengan tangan terbuka, hati terbuka,  pikiran terbuka dan mengakomodir semua yang ada di Tanah Papua Barat Daya," ujar Oktasari menambahkan. 

Ketua Pengadilan Tinggi Papua Barat, Dr Wayan Karsa, SH, MHum memimpin upacara pengambilan sumpah/janji Ortis F. Sagrim, ST sebagai Ketua DPRP Papua Barat Daya masa jabatan 2024-2029) bertempat di Aimas Convention Centre (ACC), Senin (28/7/2025).   (ANTARA/Istimewah)

Sidang paripurna istimewa yang dihadiri Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu, SSos berlangsung khidmat. Pengucapan sumpah/janji pimpinan dan anggota DPRP Papua Barat Daya  mekanisme pengangkatan dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi Papua Barat, Dr Wayan Karsa, SH, MHum.

Selain penandatanganan berita acara, rangkaian acara pelantikan diikuti dengan penyerahan palu sidang dari Wakil Ketua I Anneke Lieke Makatuk kepada Ortis Sagrim.

Usai pelantikan, sidang paripurna istimewa yang dipimpin Ketua Ortis F. Sagrim diakhiri dengan foto bersama dan pemberian ucapan selamat. Dengan diliputi suasana penuh suka cita, pimpinan parpol termasuk Ketua DPD Gerindra Papua Barat Daya, Oktasari Sabil  tampak antri untuk menyampaikan selamat kepada ketua dan anggota DPRP Papua Barat Daya mekanisme pengangkatan.

Adapun 9 anggota DPR Papua Barat Daya mekanisme pengangkatan (jalur Otsus) yang dilantik yakni Mathias Fredrik Komegi (Kota Sorong), Selfiana Kalami (Kota Sorong), Carstensz IO Malibela (Kabupaten Sorong), Barnike Susana Kalami (Kabupaten Sorong),  Franki Umpain (Kabupaten Raja Ampat),  Robert George Yulius Wanma (Kabupaten Raja Ampat), George Karel Dedaida (Kabupaten Sorong Selatan), Maria Jitmau (Kabupaten Maybrat) dan Yermias Yanuarius Sedik (Kabupaten Tambrauw). 
 

Pewarta: Evarianus Supar

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025