Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan Kabupaten Merauke, Papua Selatan, mulai memproduksi bioetanol pada 2027, sebagai realisasi dari salah satu proyek utama pengembangan food estate.

“Kami harapkan tahun 2027 sudah ada produksi bioetanol di Merauke, Papua Selatan,” ucap Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung ketika ditemui di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat.

Untuk mewujudkan target tersebut, Yuliot mengungkapkan bahwa pekan ini Kementerian ESDM fokus membahas percepatan pembangunan pabrik bioetanol untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di dalam negeri.

“Ini yang sedang kami konsolidasikan,” tuturnya.

Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan merupakan salah satu kawasan food estate yang menjadi fokus pemerintah.

Adapun pengembangan food estate di Merauke mencakup tiga proyek utama, pertama, pengembangan perkebunan tebu dan bioetanol seluas 500.000 hektare.

Kedua, optimalisasi lahan (Oplah) dari semula 40.000 hektare menjadi 100.000 hektare.

Ketiga, pencetakan sawah baru seluas satu juta hektare, yang dikelola oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Pertanian.

Lebih lanjut, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia selaku Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN), ketika memimpin Sidang Anggota Kedua dan Ketiga DEN Tahun 2025, menyampaikan akan mendorong perkebunan tebu di Merauke untuk menghasilkan etanol dan metanol.

Etanol yang dihasilkan dari perkebunan tebu di Merauke, Papua Selatan, akan diolah menjadi bioetanol dalam rangka mereplikasi keberhasilan Brasil dalam memanfaatkan tebu untuk menjadi energi baru dan terbarukan, sebagai bentuk dari upaya transisi energi.

"Mereka (Brasil) pakai tebu ya, bensinnya itu, mereka menuju 100 persen bisa pakai itu. Kita ini kan impor etanol dan metanol ini setiap tahun. Jadi mungkin yang di Merauke ini yang perlu kita 'push' untuk tebunya itu dikonversi ke etanol dan metanol saja," ujar Bahlil di Jakarta, Jumat (18/7).

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kementerian ESDM targetkan Papua produksi bioetanol mulai 2027

Pewarta: Putu Indah Savitri

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025