Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menyoroti rendahnya tingkat kehadiran Aparatur Sipil Negara (ASN) pada sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) setempat.
"Kita semua telah digaji oleh negara, menggunakan uang rakyat. Maka tidak ada pilihan lain selain melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh. Kalau tidak, itu dosa besar," kata Elisa Kambu di Sorong, Selasa.
Dari belasan OPD di lingkungan Pemprov PBD, Gubernur Kambu secara khusus menyoroti tingkat kehadiran ASN yang bekerja di Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Kesehatan yang dinilai masih banyak yang malas berkantor.
Guna mendorong peningkatan kinerja dan disiplin kerja ASN di Pemprov PBD, Gubernur Kambu berencana menerapkan sistem penggajian berbasis jumlah kehadiran pegawai di kantor.
Sistem baru itu mulai diterapkan pada Oktober mendatang.
"Kita akan evaluasi. Kalau selama enam bulan ke depan kehadiran tidak meningkat, berarti ada yang salah. Ini bukan untuk menghukum, tapi untuk memperbaiki," kata mantan Bupati Asmat dua periode yang puluhan tahun meniti karir di lingkup birokasi itu.
Dalam rangka itu, Gubernur Kambu mengingatkan pimpinan OPD untuk memperkuat pengawasan internal, melakukan distribusi tugas yang adil, serta menciptakan iklim kerja yang terbuka tanpa pilih kasih.
Ia juga mengingatkan seluruh ASN agar tidak lagi membawa narasi politik ke dalam tubuh birokrasi, sebab semua ASN dituntut untuk bekerja secara kolektif membangun Papua Barat Daya.
"Pemilu sudah selesai. Mandat rakyat sudah diberikan. Ini bukan waktunya memperdebatkan siapa yang menang, tapi waktunya membangun. Jangan ikut memancing situasi. Kita harus jadi teladan di tengah masyarakat," pesan Gubernur Kambu.
Ia juga berpesan agar para abdi negara yang bertugas di Pemprov PBD setia bekerja tanpa pamrih, berani mengambil sikap demi kemajuan daerah, serta berjiwa besar meninggalkan ego pribadi.
"Kita butuh pegawai yang tidak hanya hadir secara fisik, tapi hadir dengan hati. Jangan hanya jadi penonton atau pengecut. Negeri ini butuh orang-orang yang mau bekerja dengan kasih dan keberanian," ucapnya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025