Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Manokwari, Papua Barat, telah merampungkan proses pematangan lahan seluas 3 hektare untuk pembangunan gedung lapas dan sarana pendukung yang baru.
Kepala Lapas Kelas IIB Manokwari Sudarno di Manokwari, Selasa mengatakan, pematangan rampung pada tahun 2024 dan sesuai rencana awal pembangunan fisik dimulai 2025, namun terkendala efisiensi anggaran.
"Untuk pematangan lahan sudah rampung semua. Tinggal lanjut pembangunan fisik saja," kata Sudarno.
Dia menjelaskan bahwa seluruh biaya untuk pematangan lahan bersumber dari DIPA APBN pada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) tahun 2024.
Lahan lapas yang baru terletak di Kelurahan Anday, Distrik Manokwari Selatan, merupakan hibah dari pemerintah kabupaten setempat guna mengurai masalah kelebihan daya tampung.
"Bangunan lapas yang sekarang masih digunakan, peninggalan dari zaman Belanda. Secara fisik, kurang memadai dan over kapasitas," jelas dia.
Sudarno berharap agar pelaksanaan pembangunan fisik gedung lapas yang baru dengan daya tampung mencapai 1.000 warga binaan, dimulai secara bertahap pada tahun 2026 mendatang.
Kehadiran gedung lapas baru akan mengoptimalkan pelaksanaan program pembinaan bagi narapidana selama menjalani masa hukuman, sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih setelah bebas.
"Bangunan baru tersedia sarana pendukung untuk program pembinaan kemandirian bagi warga binaan," ucap Sudarno.
Bupati Manokwari Hermus Indou mengatakan, hibah lahan kepada Kementerian Imipas wujud dukungan pemerintah daerah dalam mengurai masalah kelebihan daya tampung.
Dia berharap pembangunan gedung lapas baru dan sarana prasarana lainnya segera direalisasikan supaya rencana relokasi warga binaan berstatus narapidana terlaksana sesuai dengan ekspektasi.
"Pemda terus memberikan dukungan supaya program memanusiakan manusia berjalan dengan baik," ujar Hermus Indou.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025