Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menetapkan Kampung Kwau sebagai destinasi pariwisata berbasis komunitas atau community-based tourism guna mengembangkan potensi wisata alam sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Manokwari Immanuel Pangaribuan, di Manokwari, Kamis, mengatakan, konsep pengembangan Kampung Kwau berfokus pada pelibatan penuh masyarakat lokal sebagai pelaku usaha wisata.
“Perjuangan menjadikan Kwau sebagai kampung wisata cukup panjang. Karena itu, pemerintah daerah bersama masyarakat harus menjaga keberlanjutan wisata,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kampung Kwau yang berada di Distrik Mokwam telah ditetapkan sebagai kampung wisata untuk pengamatan burung (birdwatching) dan menjadi ikon kebanggaan di Provinsi Papua Barat.
Untuk itu, kelestarian alam dan budaya di Kampung Kwau harus betul-betul terjaga sehingga pemerintah mendorong masyarakat harus benar-benar terlibat dan berkembang sendiri.
Saat ini seluruh warga di Kampung Kwau telah menerapkan nilai-nilai Sapta Pesona dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari menjaga kebersihan lingkungan hingga menciptakan suasana aman dan ramah bagi wisatawan.
“Masyarakat di sana sangat menjaga alam. Tidak ada yang merokok, tidak makan pinang, dan kampungnya ditata secara asri. Itu bagian dari komitmen mereka terhadap pariwisata berkelanjutan,” kata Immanuel.
Ia menambahkan, pemerintah daerah juga akan memperkuat pelatihan keterampilan bagi masyarakat, terutama kaum ibu, dalam membuat kerajinan tangan dan oleh-oleh khas untuk wisatawan.
Sekaligus mendorong penyediaan homestay dan kuliner lokal agar wisatawan tidak perlu membawa juru masak sendiri.
Pemkab Manokwari saat ini juga mengembangkan Kampung Kwau menjadi “kampung Inggris” dengan mendorong masyarakat berlatih bahasa Inggris untuk melayani wisatawan mancanegara.
“Di sana sudah ada figur Bapak Hans Mandacan yang fasih berbahasa Inggris secara otodidak untuk melayani turis-turis mancanegara yang datang. Kami ingin mencontoh hal itu agar anak-anak muda Kwau bisa memanfaatkan hari libur mereka untuk belajar bahasa sambil berwisata,” tambah Immanuel.
Untuk infrastruktur, pihaknya merencanakan sejumlah peningkatan infrastruktur penunjang, seperti akses jalan menuju lokasi pemantauan burung (bird watching), objek wisata pisang raksasa, dan air terjun di kawasan tersebut.
“Dengan dukungan pemerintah provinsi, kami tahun depan akan membangun jalan setapak menuju titik-titik wisata agar pengunjung lebih mudah menjangkau,” ujarnya.
Langkah itu bagian dari upaya pemerintah untuk menjadikan Kampung Kwau sebagai destinasi wisata unggulan berbasis komunitas di Kabupaten Manokwari.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025