Uskup Manokwari-Sorong Mgr Hilarion Datus Lega mengharapkan Ordinariatus Castrensis Indonesia (OCI), keuskupan yang menaungi umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri, berperan aktif menyikapi dan membantu penyelesaian berbagai persoalan sosial di Papua.
Menurut Mgr Datus, keberadaan OCI yang memiliki jaringan di kalangan aparat negara merupakan potensi besar untuk mendorong terwujud keamanan, keadilan, dan rekonsiliasi di tanah Papua.
"Kehadiran gereja Katolik dalam tubuh TNI dan Polri bisa menjadi jembatan untuk memperkuat dialog kemanusiaan dan membangun kepercayaan di masyarakat," katanya melalui keterangan diterima di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu.
Ia menjelaskan masalah di Papua tidak hanya menyangkut aspek keamanan, tetapi juga menyentuh dimensi kemanusiaan dan kesejahteraan.
Oleh karena itu, sinergi antara gereja dan aparat negara diperlukan agar pendekatan yang dilakukan tidak semata-mata bersifat militeristik, melainkan juga humanis dan pastoral.
Wakil Uskup Ordinariatus Castrensis Indonesia Romo Kolonel (Sus) Yos Bintoro menyambut positif ajakan tersebut dan berkomitmen untuk terus hadir dalam pelayanan mental rohani sekaligus mendorong dialog dan perdamaian di Papua.
"OCI selalu berupaya menjadi jembatan kasih dan persaudaraan," katanya.
Dia menyatakan optimistis melalui pelayanan mental rohani kepada anggota TNI dan Polri, semangat kemanusiaan dan keadilan bisa semakin tumbuh di setiap lini tugas TNI dan Polri, termasuk di Papua.
Dia juga berharap, Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia (SAGKI) 2025 yang digelar 3-7 November 2025 di Jakarta, menjadi kesempatan penting bagi para uskup, imam, dan umat Katolik merumuskan arah pelayanan gereja di Indonesia ke depan, termasuk dalam konteks tantangan sosial dan politik di berbagai daerah, seperti Papua.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025