Sorong (ANTARA) - Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia, H.E. Abdullah Salem Al Dhaheri menjajaki kerja sama dan investasi di Provinsi Papua Barat Daya sebagai upaya penting untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Negara Indonesia melalui provinsi ke-38 itu.
Dubes UEA Abdullah Salem Al Dhaheri di Sorong, Senin mengatakan, kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen negaranya untuk memperluas kerja sama dengan Indonesia, termasuk ke tingkat provinsi khususnya di Papua Barat Daya.
“Tujuan kami datang ke Papua Barat Daya adalah untuk membangun hubungan bilateral yang kuat dengan Indonesia, khususnya melalui provinsi ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kunjungan tersebut menjadi langkah awal untuk meninjau potensi kerja sama di berbagai sektor strategis, seperti pariwisata, pertanian, pelabuhan, dan infrastruktur.
Dubes Abdullah menilai Papua Barat Daya memiliki potensi besar untuk dikembangkan bersama, terutama dengan dukungan pemerintah daerah yang terbuka terhadap investasi asing.
Menurutnya, sejak tahun 2019 setelah kunjungan Presiden Uni Emirat Arab ke Jakarta, investasi UEA di Indonesia berkembang pesat.
"Jika sebelumnya hanya terfokus pada sektor logistik, pelabuhan, dan migas, kini telah meluas ke bidang pertanian, pendidikan, industri, hingga pertahanan," ungkapnya.
Dubes Abdullah juga menyinggung peningkatan nilai perdagangan kedua negara yang pada tahun 2021 mencapai 1,9 miliar dolar AS, dan kini ditargetkan meningkat hingga 5 miliar dolar AS.
“Untuk tahap awal, kami ingin meninjau langsung potensi yang dimiliki Papua Barat Daya. Setelah itu, kami siap melangkah pada pembahasan teknis untuk menyusun kesepakatan kerja sama,” katanya.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa beberapa proyek investasi UEA di Indonesia telah berjalan sukses, seperti di Sumatera, Aceh, dan Surakarta, mencakup sektor infrastruktur, pelabuhan, dan pendidikan melalui lembaga Alif Education yang kini menaungi lebih dari 600 siswa.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat menerima tawaran kerja sama ini untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor mineral di wilayah ini,” ujar Abdullah.
Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menyambut positif kunjungan dan tawaran kerja sama tersebut.
Ia menilai, kedatangan Dubes UEA merupakan momentum penting dalam mempercepat pembangunan ekonomi dan memperkuat posisi Papua Barat Daya sebagai wilayah potensial di kawasan timur Indonesia.
“Papua Barat Daya memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan, terutama di sektor pariwisata, pertanian, dan perikanan. Namun untuk sektor minyak bumi dan mineral kewenangan berada di pemerintah pusat,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya siap mendukung langkah konkret yang memperkuat hubungan bilateral dengan UEA, termasuk menyiapkan data dan paparan komprehensif dalam pertemuan lanjutan mendatang.
“Kami berharap pertemuan ini tidak berhenti di sini saja, tetapi berkelanjutan hingga terwujud kerja sama nyata yang memberi manfaat bagi masyarakat Papua Barat Daya,” harapnya.
Sebelumnya Dubes UEA Abdullah Salem Al Dhaheri bersama timnya melaksanakan kunjungan ke Provinsi Papua Barat Daya pada 2 November 2025 guna memperkuat hubungan bilateral dan sekaligus menjajaki kerja sama dan investasi di provinsi ke-38 itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dubes UEA jajaki investasi di PBD perkuat hubungan bilateral
