Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Manokwari, Papua Barat, meningkatkan sosialisasi dan edukasi guna mencegah penolakan program pemberian makanan bergizi bagi peserta didik yang digagas pemerintah pusat.

Ketua Satgas Pengawasan MBG Manokwari Mugiyono di Manokwari, Selasa, mengatakan sebagian kecil sekolah menolak program tersebut, karena adanya keberatan dari orang tua peserta didik.

“Kami sebagai mitra BGN di daerah mengajak agar sekolah-sekolah bisa menerima MBG sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan gizi anak-anak. Kami terus tingkatkan sosialisasi dan edukasi,” kata Mugiyono yang juga Wakil Bupati Manokwari.

Ia mengatakan ada beberapa sekolah yang menolak Program MBG, mulai dari PAUD, SD, hingga SMP. Hanya sekolah tingkat SMA/SMK yang tidak memberikan penolakan.

Untuk itu Satgas MBG Manokwari bersama Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperluas sosialisasi kepada sekolah dan masyarakat untuk mendorong penerimaan program.

Meskipun begitu penerima manfaat MBG di Manokwari masih yang tertinggi di Tanah Papua yakni sekitar 42.000 anak yang dilayani melalui 20 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Kami berharap jumlahnya semakin tinggi. Bahkan tahun depan guru juga mendapat jatah makan dan ada insentif bagi guru yang membantu membagikan ompreng MBG,” katanya.

Ia menjelaskan sekolah-sekolah di Manokwari yang belum menerima MBG berada di wilayah 3T, seperti Distrik Tanah Rubuh, Masni, dan Mokwam.

Pihaknya juga mengusulkan penambahan biaya menu untuk menjangkau wilayah 3T, sebab biaya transportasi di daerah terpencil dan pegunungan sangat tinggi.

“Di daerah seperti Mokwam tidak bisa satu menu hanya Rp10 ribu. Harus ditingkatkan harganya untuk memastikan kualitas dan keterjangkauan bahan makanan,” ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Satgas MBG Manokwari Parjianti yang juga Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Manokwari mengatakan setidaknya terdapat sekitar 10 sekolah yang menolak program tersebut.

“Kami terus berupaya mendekati dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya MBG. Kendala ini bukan membuat kita mundur, tetapi menjadi pemantik untuk semakin berkolaborasi mencari solusi,” katanya.

Pihaknya juga memberikan pemahaman kepada kepala sekolah agar dapat meyakinkan orang tua mengenai manfaat program tersebut bagi tumbuh kembang anak.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas genjot sosialisasi cegah penolakan MBG di Manokwari Papua Barat

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025