Perum Bulog Cabang Manokwari mencatat realisasi penjualan beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mencapai 1.827 ton sejak Januari hingga November 2025.

Kepala Bulog Manokwari Sheika Irawaty di Manokwari, Papua Barat, Jumat, mengatakan capaian tersebut baru sekitar seperempat dari target tahunan sebesar 7.694 ton yang ditetapkan untuk menjaga stabilisasi harga beras di pasar wilayah Papua Barat.

“Tingginya target penjualan SPHP lebih bertujuan menjaga stabilitas harga beras di pasar. Kehadiran beras SPHP yang lebih murah dan berkualitas medium memberi alternatif bagi masyarakat ketika harga beras naik,” ujarnya.

Ia mengatakan dengan masih jauhnya realisasi penjualan terhadap target, menunjukkan bahwa harga beras di Manokwari relatif stabil.

Masyarakat masih memiliki banyak pilihan dalam membeli beras dengan berbagi varian, baik jenis premium maupun medium.

Ia menambahkan penjualan beras SPHP selain dilakukan oleh mitra, juga melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan secara rutin berbagai pihak seperti TNI, Polri, Kantor Pos dan Dinas Ketahanan Pangan, berlangsung hingga Desember 2025.

“Saat ini kita memiliki 66 mitra yang sudah terdaftar untuk penjualan beras SPHP baik itu ritel modern dan pedagang pasar di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan dan Teluk Wondama,” ujarnya.

Ia mengatakan sebagian besar mitra berada di Kabupaten Manokwari sebanyak 54 mitra, tujuh mitra di Manokwari Selatan, dan lima mitra di Teluk Wondama. Meskipun mitra di Teluk Wondama hingga saat ini melayani penjualan beras SPHP.

Sementara mitra di Manokwari Selatan telah beroperasi sejak pekan lalu dengan dukungan transportasi dari Polri.

Mitra di Manokwari Selatan juga berada dalam pengawasan Satgas Pangan. Meskipun lokasinya jauh, mereka tetap harus menjual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp67.500 untuk kemasan 5 kilogram.

“Jika tidak memenuhi HET, maka mereka tidak boleh menjual beras SPHP,” kata Sheika.

Selain melalui mitra, penjualan beras SPHP sebenarnya juga dilakukan di Kabupaten Pegunungan Arfak dan Teluk Bintuni namun dilakukan melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan oleh Polda Papua Barat.

Ia berharap GPM, kolaborasi dengan mitra dan pengawasan HET dapat terus menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga beras menjelang akhir tahun.

 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025