Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Provinsi Papua Barat Daya (PBD) memberdayakan perempuan pesisir di Kabupaten Raja Ampat melalui pelatihan kerajinan kerang sebagai langkah konkret memperkuat ekonomi kreatif berbasis potensi kelautan.

Sekretaris Dinsos P3A PBD, Rosiana Kambu di Raja Ampat, Selasa, mengatakan wilayah Papua Barat Daya memiliki kekayaan sumber daya laut yang besar, khususnya kerang, namun belum dikelola maksimal karena keterampilan yang masih terbatas di kalangan masyarakat.

“Pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kemampuan para pengrajin perempuan," jelasnya.

Selain membuka peluang usaha baru, kegiatan ini juga memperkuat pemberdayaan perempuan dan mendukung pengembangan ekonomi kreatif serta pariwisata.

Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Raja Ampat, Manaf Sangadji memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi PBD atas perhatian yang diberikan terhadap sektor kreatif masyarakat setempat.

“Pemerintah Kabupaten Raja Ampat berkomitmen mendukung pengembangan industri kreatif berbasis kearifan lokal sebagai upaya memperkuat ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Staf Ahli Gubernur PBD Bidang Pengembangan Otonomi Khusus, Beatriks Msiren menegaskan bahwa kerang memiliki nilai seni dan ekonomi tinggi jika diolah dengan teknik yang tepat.

“Kerajinan kerang berpotensi tumbuh menjadi industri kreatif yang mampu memberikan kontribusi signifikan bagi ekonomi daerah. Selain itu, kerajinan ini juga menjadi sarana pelestarian budaya dan memperkuat citra Papua Barat Daya sebagai destinasi wisata,” katanya.

Ia mendorong seluruh peserta memanfaatkan kesempatan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan, berdiskusi, dan memperkaya pengetahuan.

“Gunakan momen ini untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memiliki daya saing,” ujarnya.

Program pelatihan ini diikuti 100 peserta dari Kampung Friwen, Yembeser, Lapintol, dan Sapokren di Kabupaten Raja Ampat.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025