Sorong (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, Papua Barat Daya, resmi membentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di 35 kelurahan sebagai upaya memperkuat mitigasi dan respons cepat terhadap ancaman bencana di wilayah tersebut.
Pembentukan ini ditandai dengan pengukuhan oleh Wakil Wali Kota Sorong, Anshar Karim, pada Kamis di Gedung Lamber Jitmau, Kamis.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sorong, Herlin Sasabone, menjelaskan bahwa FPRB berfungsi sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam penanganan awal bencana di tingkat masyarakat.
“Tahun kemarin kita sudah bentuk FPRB di enam kelurahan. Pada 2025, kita tambah 35 kelurahan lagi sehingga total 41 kelurahan di Kota Sorong kini memiliki FPRB,” ujarnya.
Herlin menjelaskan bahwa struktur FPRB melibatkan berbagai unsur masyarakat, mulai dari ketua RT/RW, Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga kepala puskesmas di masing-masing wilayah.
Setelah pengukuhan, kata dia, anggota FPRB langsung mendapatkan pembekalan berupa sosialisasi mengenai teknik pencarian dan pertolongan, pemahaman potensi cuaca, serta penguatan ketangguhan masyarakat menghadapi bencana.
"Diharapkan dengan terbentuknya FPRB di seluruh kelurahan, koordinasi penanggulangan bencana dapat berjalan lebih cepat, efektif, dan tepat sasaran," harapnya.
Menurut dia, keberadaan FPRB menjadi motor penggerak kesiapsiagaan masyarakat, membangun budaya sadar bencana, serta meminimalkan korban maupun kerugian ketika bencana terjadi.
"Kolaborasi antara warga, aparat keamanan, dan tenaga kesehatan dalam FPRB mampu menciptakan lingkungan yang lebih tangguh dan responsif terhadap berbagai potensi ancaman bencana di Kota Sorong," ujarnya.
Pemkot Sorong bentuk FPRB di 35 kelurahan perkuat mitigasi bencana
Kamis, 27 November 2025 16:51 WIB
Pemkot Sorong bentuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) di 35 kelurahan di Kota Sorong, Kamis (27/11/2025). ANTARA/Yuvensius Lasa Banafanu
