Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu mengambil langkah cepat dengan menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 01 Waisai, karena puluhan pelajar dan warga mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pada Senin (1/12).

Keputusan itu disampaikan Gubernur saat menjenguk korban yang dirawat di RSUD Waisai bersama Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol Gatot Haribowo dan jajaran Forkopimda, Selasa.

Dalam kunjungan tersebut, Gubernur memeriksa kondisi pasien di sejumlah ruang perawatan serta berdialog dengan orang tua siswa dan tenaga medis.

Ia memastikan layanan kesehatan terhadap seluruh korban berjalan dengan baik dan terkoordinasi. “Kami memastikan seluruh pasien ditangani dengan baik, dan pemerintah memantau langsung proses perawatannya,” tegasnya.

Setelah menjenguk korban, Gubernur bergerak menuju Dapur SPPG 01 Waisai, fasilitas yang memproduksi ribuan paket MBG untuk sekolah-sekolah di Raja Ampat. Setelah memeriksa kebersihan dan standar pengolahan makanan, Gubernur langsung memutuskan penutupan sementara dapur tersebut.

“Untuk satu dua hari ke depan dapurnya ditutup sementara sambil menunggu keputusan Badan Gizi Nasional (BGN) dan hasil uji laboratorium,” kata Gubernur.

Ia menekankan bahwa keamanan pangan bagi anak sekolah adalah prioritas utama pemerintah, dan setiap fasilitas produksi MBG wajib memastikan standar higienitas terpenuhi.

"Itu perlu diperhatikan supaya program ini benar-benar berjalan baik dan berdampak positif terhadap anak didik," ucapnya.

Kapolda Papua Barat Daya Brigjen Pol Gatot Haribowo memastikan proses penyelidikan sedang berlangsung untuk mengungkap penyebab pasti insiden itu.

"Polres Raja Ampat tengah melakukan penyelidikan menyeluruh, baik terhadap pengelola maupun pemeriksaan laboratorium atas makanan itu. Sampelnya sudah dikirim," ujarnya.

Insiden ini menyebabkan 80 siswa dan warga mengalami muntah, demam, diare, serta nyeri perut setelah mengonsumsi paket MBG yang disiapkan dapur tersebut.

Pemerintah Papua Barat Daya bersama Satgas BGN MBG menyampaikan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG, khususnya di Raja Ampat guna memastikan kejadian serupa tidak terulang.

Berdasarkan data Satgas MBG tercatat 80 pasien berasal dari SD YPK 31 siswa, SMP YPK Alfa Omega 25 siswa, SD Negeri 29 ada 11 siswa, SMK Bukit Zaitun enam siswa, MTS LIM ada dua siswa, SMP Negeri 14 sebanyak satu siswa, pekerja bangunan SMK Bukit Zaitun tiga orang, anak keluarga guru SMK YPK Alfa Omega satu orang.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBD tutup SPPG 01 Waisai setelah puluhan pelajar diduga keracunan MBG

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025