Manokwari, (Antara Papua Barat)-Warga Pulau Mansinam, di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, menyulap sampah menjadi pohon natal.
Ketua Pemuda Pulau Mansinam Herman Rumsayor di Manokwari, Rabu mengatakan, kegiatan membuat pohon natal merupakan kebiasaan masyarakat setiap perayaan natal. Bahan sampah tidak sulit ditemukan di pulau peradaban injil tersebut.
"Untuk tahun ini kebetulan ada lomba yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manokwari. Salah satu ketentuanya, seluruh bahan yang digunakan pada ornamen pohon natal harus barang-barang sampah," kata dia.
Dia mengungkapkan, di pulau Mansinam terdapat sebanyak enam RT dengan jumlah penduduk hampir 1000 jiwa. Lomba pohon natal tersebut diikuti hampir seluruh keluarga.
"Bahkan ada yang satu rumah membuat lebih dari satu dan masing-masing dibuat oleh orang yang berbeda. Hal itu diperbolehkan sama panitia agar suasana natal tahun ini lebih meriah," ujarnya.
Herman mengutarakan, sampah cukup mudah didapat di pulau tersebut. Sampah-sampah dari kota Manokwari hanyut mengikuti arus air laut dan mengendap di pesisir pantai pulau bersejarah tersebut.
"Tidak perlu jauh-jauh dari ke kota. Cukup turun ke pantai, disitu sampah banyak, dari plastik, botol plastik sampai botol kaca. Selain cari bahan kita bisa sekalian bersih-bersih pantai," ujarnya lagi.
Dia menjelaskan, hari raya natal bagi warga pulau Mansiman merupakan hari baik. Hari kelahiran Yesus ini selalu diperingati dengan penuh suka cita oleh warga di pulau yang tak jauh dari kota Manokwari tersebut.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2016
Ketua Pemuda Pulau Mansinam Herman Rumsayor di Manokwari, Rabu mengatakan, kegiatan membuat pohon natal merupakan kebiasaan masyarakat setiap perayaan natal. Bahan sampah tidak sulit ditemukan di pulau peradaban injil tersebut.
"Untuk tahun ini kebetulan ada lomba yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Manokwari. Salah satu ketentuanya, seluruh bahan yang digunakan pada ornamen pohon natal harus barang-barang sampah," kata dia.
Dia mengungkapkan, di pulau Mansinam terdapat sebanyak enam RT dengan jumlah penduduk hampir 1000 jiwa. Lomba pohon natal tersebut diikuti hampir seluruh keluarga.
"Bahkan ada yang satu rumah membuat lebih dari satu dan masing-masing dibuat oleh orang yang berbeda. Hal itu diperbolehkan sama panitia agar suasana natal tahun ini lebih meriah," ujarnya.
Herman mengutarakan, sampah cukup mudah didapat di pulau tersebut. Sampah-sampah dari kota Manokwari hanyut mengikuti arus air laut dan mengendap di pesisir pantai pulau bersejarah tersebut.
"Tidak perlu jauh-jauh dari ke kota. Cukup turun ke pantai, disitu sampah banyak, dari plastik, botol plastik sampai botol kaca. Selain cari bahan kita bisa sekalian bersih-bersih pantai," ujarnya lagi.
Dia menjelaskan, hari raya natal bagi warga pulau Mansiman merupakan hari baik. Hari kelahiran Yesus ini selalu diperingati dengan penuh suka cita oleh warga di pulau yang tak jauh dari kota Manokwari tersebut.(*)
Editor :
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2016