Teminabuan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel), Papua Barat Daya mengutus 42 orang untuk mengikuti pelatihan berbasis kompetensi Tailor Made Training (TMT) yang berlangsung di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sorong.
Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sorsel, Philipus Momot, di Teminabuan, Rabu, mengatakan, ke-42 peserta akan mengikuti tiga program, di antaranya pengelasan MSAW 3F/PF, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), serta pembuatan roti dan kue.
"Pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku, sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada masyarakat di bidang ketenagakerjaan sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan," kata Momot.
Ia mengatakan pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja.
"Mengacu pada ketentuan Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan maka Pemerintah Kabupaten Sorsel melalui dinas tenaga kerja memiliki tugas dan tanggung jawab untuk melakukan pembinaan terhadap tenaga kerja," kata Momot.
Sehubungan dengan itu, kata dia, Disnakertrans mempunyai tanggung jawab untuk melakukan pembinaan, pengembangan informasi pasar kerja serta melakukan koordinasi dan menyiapkan kesempatan kerja bagi pencari kerja.
"Kegiatan-kegiatan pelatihan tersebut untuk meningkatkan SDM sehingga pencari kerja tidak selalu berharap pada penerimaan CPNS tetapi mampu membuka usaha secara mandiri," tegas Momot.
Ia melanjutkan, sesuai dengan salah satu tugas adalah bagaimana mengembangkan informasi tentang pasar kerja. Dinas tenaga kerja bertanggung jawab dalam hal ini untuk melakukan komunikasi dan koordinasi tentang bagaimana melihat peluang pasar tetapi juga menyiapkan kesempatan kerja bagi pencari kerja.
"Kita berharap, setelah mendapatkan pengetahuan peserta pelatihan bisa melirik potensi untuk dikembangkan melalui kompetensi yang sudah dimiliki baik di bidang las, PLTS dan pembuatan roti dan kue. Kegiatan tersebut diikuti 42 orang sejak pembukaan hingga penutupan," beber Momot.
Ia mengatakan pemerintah sudah menyiapkan pengetahuan tentang kompetensi bagi 42 orang tersebut. Dengan adanya peluang tersebut kiranya 42 peserta tersebut dapat membuka usaha artinya mereka berkembang dengan melihat potensi yang ada di wilayah masing-masing.
Sementara itu Sub Koordinator Bidang Produktivitas BPVP Sorong, Ferdinandus R Sampe, mengungkapkan, dalam pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi peserta akan diberikan dua sertifikat apabila lulus dalam pelaksanaan uji kompetensi. Namun apabila peserta tidak lulus dalam uji kompetensi tersebut maka hanya diberikan satu sertifikat pelatihan.