Polda Papua Barat gelar Operasi Keselamatan Mansinam 2025

Manokwari (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat menyebut ada sembilan sasaran pelanggaran lalu lintas yang menjadi fokus dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Mansinam 2025 selama 14 hari terhitung sejak 10-23 Februari 2025.

Hal itu dikatakan Kepala Polda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Jhonny Eddizon Isir saat memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Mansinam 2025 di Markas Polda Papua Barat, Manokwari, Senin.

Kapolda mengatakan sembilan jenis pelanggaran lalu lintas yang menjadi target operasi meliputi pengendara menggunakan ponsel, pengendara di bawah umur, dan pengendara roda dua berboncengan lebih dari satu orang.

Selanjutnya, pengendara roda empat tidak menggunakan sabuk pengaman, pengendara roda dua tidak mengenakan helm, pengendara dalam pengaruh alkohol, pengendara melawan arus, dan penggunaan knalpot modifikasi tidak sesuai standar.

"Kemudian, kendaraan yang kelebihan muatan termasuk dengan kendaraan yang tidak dilengkapi TNKB," kata Johnny.

Ia menjelaskan bahwa ada 35 personel Polda Papua Barat yang dilibatkan dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Mansinam 2025, ditambah sejumlah personel dari unsur TNI dan instansi terkait pemerintah daerah guna mencapai hasil maksimal.

Jumlah pelanggaran lalu lintas saat pelaksanaan Operasi Keselamatan Mansinam 2024 sebanyak 2.457 pelanggaran, dengan demikian kepolisian berupaya pelanggaran dimaksud dapat ditekan sembari mengedukasi seluruh masyarakat khususnya pengendara kendaraan bermotor.

"Operasi keselamatan menjadi salah satu upaya mewujudkan road safety menuju zero accident," ucapnya.

Kabid Humas Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Ongky Isgunawan, menjelaskan jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi selama tahun 2024 sebanyak 412 kejadian dengan 67 korban meninggal dunia, 284 koran luka berat, dan 442 korban luka ringan.

Operasi Keselamatan Mansinam 2025 mengedepankan sikap persuasif dan humanis, namun tetap akan menerapkan tindakan tegas terhadap pelanggaran yang dinilai berakibat fatal bagi keselamatan diri sendiri maupun orang lain.

"Apel gelar pasukan ini dilakukan serentak oleh polresta dan polres jajaran di wilayah hukum Polda Papua Barat," kata Ongky Isgunawan.