Jayapura (ANTARA) - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan pangan lokal bisa menjadi pilihan utama dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Provinsi Papua Tengah.
"Kami ingin membuat menu yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal selain itu kami juga ingin supaya melalui program ini adanya peternak, petani dan nelayan lokal bisa berkembang," katanya dalam siaran pers diterima di Jayapura, Selasa.
Pihaknya meminta pemerintah daerah setempat dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat khususnya melalui program MBG, termasuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tepat sehingga penerima manfaat bisa tepat sasaran.
"Mohon bantuannya agar program ini bisa selesai dengan cepat dan kami menargetkan bangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi sudah bisa selesai di akhir Oktober 2025 sehingga awal Desember 2025 para penerima manfaat bisa menerimanya," ujarnya.
Dia mengharapkan para pengelola SPPG yang bertugas khususnya di Papua Tengah merupakan warga lokal sehingga program tersebut bisa meningkatkan produktivitas wilayah.
Wakil Gubernur Papua Tengah Deinas Geley mengatakan pihaknya mendukung MBG yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Kami terus berkomitmen dan mengajak seluruh kepala daerah delapan kabupaten di Papua Tengah untuk menjadikan penanganan gizi sebagai prioritas utama," katanya.
Dia menambahkan masalah gizi masih menjadi tantangan besar di Provinsi Papua Tengah dengan demikian melalui rapat koordinasi bersama BGN menjadi momentum untuk menyatukan langkah dan memperkuat kolaborasi.
Kepala BGN Dadan Hindayana telah melaksanakan kunjungan kerja sekaligus memantau pelaksanaan MBG dan melaksanakan rapat koordinasi bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah, Kabupaten Nabire, Senin (11/8).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BGN: Pangan lokal jadi pilihan utama program MBG di Papua Tengah
