Kemenko Polkam: Situasi keamanan di PBD kondusif dukung Asta Cita Presiden

Sorong (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Kemenko Polkam RI) memastikan situasi keamanan di Provinsi Papua Barat Daya (PBD) dalam kondisi kondusif guna mendukung implementasi Program Astacita Presiden Prabowo Subianto.

Asisten Deputi 4/III Bidang Koordinasi Pertahanan Negara dan Kesatuan Bangsa Kemenko Polkam RI, Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kresno Pratowo, di Sorong, Jumat, mengatakan rapat koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua Barat Daya untuk memonitor sejauh mana pelaksanaan kegiatan peningkatan sistem keamanan dan pertahanan di provinsi ke-38 itu.

“Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah pusat untuk memantau langsung pelaksanaan kegiatan peningkatan kemampuan sistem keamanan dan pertahanan di wilayah Papua," ujarnya usai melaksanakan rapat koordinasi bersama Forkopimda Papua Barat Daya di Kota Sorong.

Selain itu, kata dia, rapat koordinasi itu juga sekaligus mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi di daerah yang nantinya menjadi dasar untuk menyampaikan rekomendasi kepada pimpinannya.

"Guna memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas nasional, khususnya di kawasan Papua Barat Daya," ujarnya.

Ia menilai sinergitas antara aparat keamanan TNI/Polri dan kolaborasi dengan Forkopimda sangat luar biasa terjalin baik di Papua Barat Daya.

Dia berharap agar kolaborasi itu terus ditingkatkan melalui program-program kolaborasi termasuk pembinaan generasi muda, pelatihan bela negara, dan penguatan wawasan kebangsaan sehingga nantinya bisa mendukung seluruh Program Asta Cita Presiden.

“Kami melihat bahwa potensi keamanan di Papua Barat Daya cukup baik. Kegiatan aparat keamanan berjalan dengan dukungan aktif masyarakat, terutama dalam membangun kesadaran kebangsaan dan menjaga ketertiban di tingkat akar rumput,” katanya.

Selain itu, Kemenko Polkam juga mendorong agar forum-forum komunikasi antara aparat dan elemen masyarakat terus diperluas, termasuk melibatkan tokoh adat, pemuda, dan kelompok strategis lainnya.

“Kami mengapresiasi langkah-langkah preventif yang telah dilakukan oleh berbagai pihak di daerah. Semangat kebersamaan ini harus terus dijaga agar tidak ada lagi gejolak sosial yang bisa menghambat pembangunan,” ujarnya.