Manokwari (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia Persero (Pelni) menghadirkan KM Sinabung sebagai hotel terapung guna mendukung perayaan satu abad situasi Aitumeri di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, pada 24-28 Oktober 2025.
Direktur Usaha Angkutan Penumpang Pelni Nuraini Dessy dihubungi di Manokwari, Jumat, mengatakan penyediaan kapal penumpang sebagai hotel terapung merupakan bentuk dukungan BUMN terhadap kegiatan berskala besar di daerah, khususnya Papua Barat.
"Kami bangga dapat berkontribusi dalam perayaan Satu Abad Peradaban Teluk Wondama melalui pemanfaatan KM Sinabung sebagai hotel terapung," kata Dessy.
Ia mengatakan KM Sinabung dijadwalkan melayani rute Manokwari–Wasior dan berfungsi sebagai akomodasi bagi tamu undangan pada dua periode, yaitu 24-25 Oktober dan 26-28 Oktober 2025.
Langkah tersebut tidak hanya mendukung kegiatan kerohanian, pariwisata dan budaya di Teluk Wondama, tetapi juga menjadi upaya Pelni memperluas fungsi kapal penumpang sebagai sarana inovatif di luar layanan transportasi reguler.
“Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi model sinergi berkelanjutan untuk mendukung kegiatan serupa di masa mendatang, sekaligus memberi dampak positif bagi masyarakat lokal,” ujarnya.
Kepastian dukungan Pelni tersebut ditandai dengan penandatanganan kerja sama penyediaan hotel terapung dilakukan Direktur Usaha Angkutan Penumpang PELNI Nuraini Dessy dan Bupati Teluk Wondama Elysa Auri, di Kantor Pelni Jakarta, Kamis (2/10).
“Ini adalah wujud nyata komitmen Pelni dalam mendukung pariwisata di Papua Barat, sekaligus memberikan pengalaman bagi tamu undangan dengan fasilitas akomodasi terapung yang nyaman dan modern,” ujar Dessy.
Bupati Teluk Wondama Elysa Auri mengatakan hunian terapung merupakan solusi terbaik dalam mengatasi keterbatasan sarana akomodasi, sebab panitia memprediksi jumlah tamu dari seluruh Tanah Papua mencapai 20 ribu orang.
Perayaan satu abad Situs Aitumeri pada 25 Oktober 2025 merupakan sejarah peradaban orang asli Papua mengenal pendidikan formal melalui sekolah yang didirikan Pendeta I.S Kijned di Kampung Miei, Distrik Wasior, 25 Oktober 1925.
Sekolah yang didirikan Pendeta Is Kijne ketika menjalani misi pewartaan agama Kristen di Tanah Papua kemudian berkembang menjadi pusat pendidikan bagi orang asli Papua kala itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelni hadirkan hotel terapung dukung perayaan Satu Abad Teluk Wondama