Manokwari (ANTARA) - Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Pusat Selvie Ananda Rakabuming menyebut Festival Mama-mama Kreatif Manokwari 2025 menjadi ruang penting untuk menegaskan peran perempuan Papua sebagai pilar penggerak ekonomi rumah tangga dan pelestarian budaya lokal.
“Festival ini bukan sekadar ruang pertunjukan, tetapi panggung untuk menunjukkan bahwa perempuan Papua adalah pilar ekonomi rumah tangga, motor penggerak ekonomi lokal, sekaligus penjaga warisan budaya yang tidak ternilai,” kata Selvie Ananda saat menghadiri Festival Mama-mama Kreatif Manokwari di area Pujasera Fasharkan TNI AL Biryosi, Rabu.
Ia mengatakan, berbagai karya yang dihasilkan para perempuan Papua di Manokwari bukan hanya bernilai estetika, tetapi juga mencerminkan ketekunan dan kecintaan terhadap budaya turun-temurun.
Di tengah era teknologi dan persaingan global, peran perempuan dalam ekonomi kreatif semakin strategis. Namun, perempuan Papua di Kabupaten Manokwari telah membuktikan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan berdampingan.
Menurut dia, semangat perempuan Papua sejalan dengan program pemerintah Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita, yang menekankan kemandirian ekonomi, pemberdayaan UMKM, dan peningkatan peran perempuan dalam pembangunan.
“Saya percaya mama-mama kreatif Manokwari memiliki kekuatan luar biasa untuk membangun kemandirian ekonomi yang berkeadilan dan berakar pada budaya lokal,” katanya.

Ketua Dekranasda Manokwari Febelina Indou menjelaskan bahwa Festival Mama-mama Kreatif Manokwari 2025 merupakan kolaborasi antara Dekranasda, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB), serta para pelaku UMKM.
Kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat jejaring pelaku UMKM, memperluas pasar produk lokal, dan menegaskan peran perempuan Papua sebagai pelaku utama ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
Festival tersebut menampilkan pameran produk UMKM, pelatihan dan coaching clinic, pagelaran seni, serta lomba busana etnik, tari kreasi, dan yosim pancar yang melibatkan komunitas dan pelaku seni lokal.
Febelina menambahkan, pelaksanaan festival juga menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun ke-127 Kabupaten Manokwari serta mendukung visi daerah untuk menjadi kabupaten yang maju, mandiri, dan sejahtera.
“Melalui festival ini, kami ingin memperkuat ekonomi kreatif berbasis perempuan dan budaya lokal, mempererat kolaborasi antara pemerintah, Dekranasda, pelaku UMKM, dan masyarakat Papua Barat,” katanya.
Melalui festival tersebut, pihaknya memamerkan produk-produk UMKM dan kerajinan lokal hasil karya dari 25 pelaku UMKM dengan produk seperti olahan kuliner berbasis pangan lokal seperti buah nanas dan hasil pertanian serta kerajinan kriya khas Papua Barat khususnya Kabupaten Manokwari.
