Timika (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut jajarannya akan mengalokasikan anggaran pada 2026 dan 2027 untuk melistriki kampung-kampung (desa) di wilayah Provinsi Papua Tengah yang hingga kini belum menikmati penerangan.
"Saya janji di 2026 dan 2027 sebagian alokasi anggaran dari Kementerian ESDM untuk listrik di Provinsi Papua Tengah," kata Bahlil di Timika, Jumat.
Namun Bahlil belum menyebut besaran nilai anggaran listrik itu. Kementerian ESDM hanya menyatakan dukungan untuk melistriki kampung-kampung di Provinsi Papua Tengah itu sekaligus menjawab aspirasi dari anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang mewakili daerah itu mengingat hingga saat ini masih banyak kampung masih kondisi gelap karena ketiadaan sarana penerangan.
Menurut Bahlil, daerah lain di Indonesia juga mendapatkan dukungan dari Kementerian ESDM dalam hal penyediaan sarana penerangan listrik, terutama di kawasan pedalaman dan terpencil yang sulit dijangkau dengan akses penerangan listrik dari PLN.
Selama ini Kementerian ESDM menjalankan beberapa program utama dalam hal menyediakan akses listrik di wilayah pedalaman, terpencil, terdepan, dan terluar (3T) melalui kolaborasi dengan PT PLN (Persero).
Program-program utama tersebut mencakup Program Listrik Desa (Lisdes) yang menjadi program inti untuk memperluas jaringan listrik ke desa-desa yang belum terjangkau. Tujuannya adalah memastikan hampir seluruh warga di pelosok negeri dapat menikmati listrik secara merata.
Selain itu Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yaitu memberikan bantuan pemasangan sambungan listrik gratis bagi keluarga prasejahtera yang tinggal di wilayah yang sudah memiliki jaringan listrik tetapi belum mampu memasang sambungan sendiri. Daerah 3T menjadi prioritas utama untuk program ini.
Kementerian ESDM juga menjalankan program Pembangunan Pembangkit Listrik Berbasis Energi Terbarukan (EBT).
Program ini menyasar daerah pedalaman yang sulit dijangkau oleh jaringan listrik PLN (off-grid), dimana Kementerian ESDM mendorong pembangunan pembangkit listrik berskala kecil menggunakan potensi energi terbarukan setempat, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan tenaga surya hemat energi (LTSHE).
Selanjutnya program Penerapan Jaringan Listrik Pintar (Smart Grid). Melalui program ini Kementerian ESDM meyakini bahwa teknologi jaringan listrik pintar dapat mempercepat proses elektrifikasi di wilayah 3T dengan lebih efisien.
Terakhir yaitu Program Merdeka dari Kegelapan yang merupakan inisiatif strategis dengan menargetkan seluruh desa terpencil mendapatkan akses energi yang adil dan berkelanjutan, sebagai wujud nyata keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Melalui upaya-upaya ini, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi nasional yang merata, dengan fokus khusus untuk menyelesaikan akses listrik di daerah 3T.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bahlil: ESDM alokasikan anggaran listriki kampung di Papua Tengah
