Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pelayanan dan Kepatuhan Hak Asasi Manusia Kementerian Hak Asasi Manusia (Kemenham) Munafrizal Manan menegaskan spiral kekerasan di Papua harus dihentikan agar tidak terus terjadi pengungsian.
Manan, dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Kamis, mengatakan kekerasan bersenjata yang terus berulang dari berbagai pihak hanya memperburuk situasi dan menciptakan lingkaran kekerasan yang tidak berkesudahan.
“Kekerasan bersenjata yang terjadi sering menimbulkan gelombang pengungsi dari kalangan warga sipil tak bersenjata. Mereka selalu menjadi korban dari konflik bersenjata tersebut,” ujar dia.
Kemenham menyampaikan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan yang terjadi di Kabupaten Lanny Jaya, Papua Pegunungan, usai operasi militer yang berlangsung di wilayah tersebut.
Menurut informasi yang dihimpun Kemenham dari berbagai sumber, peristiwa tersebut mengakibatkan terjadinya pengungsian massal. Ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan dua warga dilaporkan hilang.
Manan telah berkunjung ke Lanny Jaya pada Jumat (14/11) lalu. Menurut dia, kondisi kamp pengungsian memprihatinkan karena minimnya akses terhadap kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, layanan kesehatan, dan tempat tinggal yang layak.
Ia menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar merupakan bagian dari hak asasi yang paling mendasar. Untuk itu, Kemenham meminta Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, Pemerintah Kabupaten Lanny Jaya, serta Kementerian Sosial untuk segera melakukan langkah cepat dan responsif guna memenuhi kebutuhan para pengungsi.
Di samping itu, Manan juga menekankan pentingnya upaya bersama untuk mengembalikan situasi menjadi kondusif sehingga para pengungsi dapat kembali ke rumah mereka dengan aman dan damai.
“Kementerian HAM RI akan terus memantau perkembangan situasi di sana. Kami juga akan mendorong koordinasi antar kementerian/lembaga/daerah terkait untuk penanganan dampak kemanusiaan di Lanny Jaya,” ucap dia.
Kemenham berharap peristiwa serupa tidak terus terulang. “Untuk itu, pendekatan kekerasan bersenjata harus diganti dengan pendekatan dialog dan kemanusiaan sebagai jalan resolusi konflik,” tutur Manan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenham: Spiral kekerasan di Papua harus dihentikan
