Timika (ANTARA) - Komandan Kodim 1710/Mimika Letkol Inf M Slamet Wijaya menyebut situasi keamanan di sejumlah distrik (kecamatan) pedalaman seperti Jila, Alama, Hoeya maupun Tembagapura dalam kondisi rawan terkendali menjelang 1 Desember 2025.
"Untuk wilayah Kota Timika dan sekitarnya saat ini berada dalam situasi aman terkendali, sementara wilayah distrik di pegunungan berada dalam situasi rawan terkendali. Terutama di distrik pegunungan yang bersebelahan dengan wilayah yang saat ini sedang masih ada konflik dengan saudara-saudara kita, tentunya pasti ada dampaknya ke wilayah kita," kata Letkol Slamet di Timika, Minggu.
Kodim Mimika, katanya, melakukan koordinasi dengan aparat keamanan lainnya baik itu Polri maupun TNI AL dan TNI AU untuk meningkatkan kesiapsiagaan menjelang 1 Desember 2025 guna memastikan situasi keamanan di seluruh wilayah Mimika tetap kondusif dan terkendali.
"Kami juga sudah mendapatkan perintah dari pimpinan untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu kamtibmas. Kita meminta dukungan dan peran serta seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan sehingga warga bisa beraktivitas seperti biasanya," ujar Letkol Slamet.
Menyinggung tentang situasi keamanan di wilayah Distrik Jila, Dandim Mimika menyebut saat ini masih dalam kondisi rawan terkendali setelah dilakukan operasi penindakan oleh aparat keamanan terhadap anggota kelompok separatis bersenjata beberapa waktu lalu.
Kehadiran anggota TNI di wilayah itu, kata Dandim, dalam upaya untuk mencegah terjadi hal-hal yang dapat memicu gangguan kamtibmas, bukan untuk menakut-nakuti masyarakat.
"Mungkin saja ada rasa traumatis pasca penindakan kemarin, tetapi perlu kami jelaskan bahwa kehadiran aparat keamanan di sana tidak ada keinginan atau niat sedikitpun untuk menyakiti masyarakat. Kami datang murni untuk menjaga mereka," ujarnya.
Dandim Mimika menambahkan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final dari Sabang sampai Merauke, sehingga semua elemen masyarakat diharapkan ikut memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah masing-masing.
"Kita semua satu negara dalam bingkai NKRI," tuturnya.
Situasi kamtibmas di seluruh wilayah Papua masuk kategori rawan setiap menjelang 1 Desember yang dipandang sebagai hari keramat bagi warga Papua.
