Aimas (ANTARA) - Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, memaparkan berbagai capaian kerja pada tahun pertama pemerintahannya dalam momentum Hari Ulang Tahun ke-3 provinsi ke-38 sebagai bentuk pertanggungjawaban publik sekaligus penegasan arah pembangunan provinsi termuda di Tanah Papua.
"Berbagai program prioritas pada tahun pertama telah kita kerjakan, mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, pariwisata, hingga penguatan kehidupan beragama," katanya saat membacakan sambutan pada HUT ke-3 Provinsi Papua Barat Daya di Alun-Alun Aimas, Kabupaten Sorong, Senin.
Dia mengatakan, pada bidang pendidikan, Pemprov Papua Barat Daya telah menyalurkan bantuan pendidikan gratis bagi siswa melalui kabupaten/kota dengan total anggaran puluhan miliar rupiah yakni Kota Sorong menerima Rp6,65 miliar, disusul Sorong Selatan Rp1,8 miliar, Kabupaten Sorong Rp3,37 miliar, Tambrauw Rp2,97 miliar, Maybrat Rp731 juta, dan Raja Ampat Rp464 juta.
Pemerintah juga menghadirkan layanan bus pelajar gratis dua unit, memberikan hibah pendidikan sebesar Rp24,79 miliar kepada lembaga pendidikan, serta beasiswa pilot bagi enam anak asli Papua.
"Selain itu, 222 pencari kerja OAP telah mengikuti pelatihan kerja, 87 peserta magang diberangkatkan ke berbagai perusahaan, dan 584 mahasiswa menerima bantuan biaya studi akhir," jelasnya.
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya juga membuka Sekolah Luar Biasa (SLB) di Raja Ampat serta menyalurkan hibah pendidikan kepada yayasan, perguruan tinggi, sanggar seni, dan ASN yang melanjutkan pendidikan hingga jenjang S3.
Kemudian, di sektor kesehatan, Pemprov mengalokasikan Rp55,9 miliar untuk pengadaan alat kesehatan di RSUD seluruh kabupaten/kota serta Rp7,8 miliar untuk pengadaan obat dan kontribusi jaminan kesehatan masyarakat mencapai lebih dari Rp14 miliar.
"Beasiswa dokter spesialis bagi 31 OAP dan tenaga kesehatan lain terus berjalan, termasuk hibah Rp4,17 miliar bagi Fakultas Kedokteran Universitas Papua," bebernya.
Dia menyebutkan, fasilitas penunjang layanan unggulan di RSUD Sele Be Solu juga diperkuat melalui peningkatan daya listrik senilai Rp3 miliar, sementara bantuan rujukan pasien keluar daerah bagi OAP disiapkan sebesar Rp1 miliar.
Pada pemberdayaan ekonomi menjadi fokus lain pada tahun pertama, yakni sebanyak Rp10,03 miliar disalurkan sebagai modal usaha kepada 2.654 pelaku usaha OAP, dan lebih dari 77.500 jiwa memperoleh bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Kemudian, berbagai fasilitas UMKM, bibit pertanian, bibit ternak, hingga sarana usaha seperti rak supermarket, peralatan perikanan, dan mesin produksi dibagikan secara luas.
"Pemerintah juga membantu pemasangan listrik untuk 827 rumah tangga di enam kabupaten/kota," ujarnya.
Menurut dia, beragam bantuan bagi kelompok pemuda, sanggar ekonomi kreatif, serta masyarakat pesisir turut menguatkan sektor ekonomi lokal.
Pada bidang infrastruktur, puluhan proyek jalan, jembatan, dermaga, drainase, dan sarana transportasi dilaksanakan di seluruh wilayah.
Pembangunan Dermaga Pulau Ram dan Pulau Soop, peningkatan jalan strategis seperti Fef–Miyah, Ayata–Aisa, dan Seget–Dau, hingga rehabilitasi rumah layak huni menjadi bagian dari program prioritas.
Pemerintah juga membangun kanal kawasan perkantoran DOB, SPAM Kumurkek, jaringan air bersih Kota Sorong, serta kantor-kantor fasilitas publik termasuk kantor Polda Papua Barat Daya.
Selain itu, pada sektor pariwisata, kepemudaan, dan olahraga juga mendapat perhatian melalui pelatihan kepemimpinan bagi pemuda OAP, peningkatan kapasitas pelaku wisata, bantuan usaha homestay, dan hibah kepada sejumlah cabang olahraga.
Sementara di bidang kehidupan beragama, pemerintah menyalurkan hibah sebesar Rp66,98 miliar kepada gereja, masjid, serta lembaga keagamaan lainnya.
Kemudian ditambah dengan program wisata rohani ke Israel bagi 55 pemuka gereja dan pemberangkatan 30 jamaah umrah menjadi bagian dari penguatan moderasi beragama.
"Terkait pembangunan kantor Gubernur telah mencapai 71,26 persen, kantor DPRP 61,25 persen, dan kantor MRP 83,45 persen," ucapnya.
Pemprov juga menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui 25 SPPG dengan 54.426 penerima manfaat, serta mendukung operasional hampir 1.000 Koperasi Merah Putih di seluruh wilayah.
"Program kesehatan gratis, Sekolah Rakyat, dan pembangunan rumah juga terus berjalan," katanya.
Gubernur Elisa Kambu menegaskan bahwa tiga tahun usia provinsi adalah fondasi awal bagi pembangunan jangka panjang.
Menurut dia, dengan wilayah seluas 34.250 km² dan penduduk 611.352 jiwa yang tersebar di 132 distrik dan 905 kampung/kelurahan, pembangunan provinsi baru membutuhkan kerja sama yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan.
“Momentum HUT ke-3 ini harus menjadi penguat tekad. Kita harus bekerja lebih cepat, lebih tepat, dan lebih bertanggung jawab,” ujar Gubernur.
Ia mengajak seluruh unsur pemerintah, tokoh adat, agama, dan masyarakat untuk bergandengan tangan mewujudkan Papua Barat Daya yang maju, mandiri, dan sejahtera.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga tahun Papua Barat Daya, Gubernur ungkap capaian kerja
