Sebanyak 43 organisasi komunitas dan penggiat lingkungan di kabupaten dan Provinsi Papua Barat menggelar aksi bersih laut di Manokwari dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, pada Sabtu.

Aksi bersih laut yang dimotori Yayasan Anak Air Papua itu dilakukan dengan menyisir perairan mulai dari Teluk Sawaibu hingga Pulau Lemon dengan melibatkan TNI-Polri, Basarnas, Pemprov Papua Barat, dan Pemkab Manokwari.

“Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2025, atau saat hari kerja, jadi kita laksanakan hari ini, sekaligus untuk mengisi libur panjang,” kata Ketua Yayasan Anak Air Papua, Yan Agus Rumbewas. 

Dari kegiatan tersebut, sebanyak 1.711 kilogram sampah plastik berhasil dikumpulkan para peserta yang mengangkat plastik di daratan maupun di lautan menggunakan perahu.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kondisi lingkungan laut yang kian memprihatinkan akibat pencemaran sampah plastik.

Ia mengatakan, sampah merupakan persoalan yang harus dipecahkan bersama, baik masyarakat, komunitas maupun pemerintah daerah.

Laut di wilayah Manokwari harus dijaga kelestarian dengan dibuat sebuah sistem atau langkah-langkah pencegahan agar sampah dari kota tidak masuk ke laut.

“Pemerintah daerah bisa membuat perda untuk mengatur dan pengelolaan sampah. Perlu ada perhatian pada saluran air dari kota yang masuk ke laut, harus dibuat pembatas sampah sehingga sampah tidak mencemari laut,” katanya.

Mewakili Pemprov, pelaksana tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Papua Barat, Legius Wanimbo, mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dalam kegiatan tersebut.

“Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia setiap 5 Juni merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran kolektif terhadap isu-isu lingkungan,” ujarnya dalam sambutan.

Menurut Wanimbo, tema global Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini yaitu mengalahkan polusi plastik (Beat Plastic Pollution), menjadi pengingat akan bahaya sampah plastik terhadap lingkungan dan kesehatan ekosistem.

“Papua Barat sebagai provinsi konservasi memiliki tanggung jawab besar menjaga kelestarian sumber daya alam. Melalui Perdasus Nomor 10 Tahun 2019, kita telah berkomitmen melindungi 70 persen wilayah hutan dan 50 persen wilayah laut,” tambahnya.

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi dalam menjaga Papua Barat sebagai provinsi konservasi yang menjadi kebanggaan Indonesia dan dunia.

“Sumber daya alam dan keanekaragaman hayati menjadikan provinsi ini sebagai pintu masuk pariwisata yang dominan khususnya pariwisata Bahari. Mari kita jaga alam, maka alam jaga kita,” ujarnya.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penggiat lingkungan gelar aksi bersih laut di Manokwari

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025