Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat mengoptimalkan 85 penyuluh pertanian untuk melakukan pendampingan guna mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.
Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Penyuluhan Pertanian (PSPP) Dinas Pertanian Manokwari Ria S. Suabey di Manokwari, Kamis mengatakan, 85 penyuluh tersebut tersebar memberikan pendampingan di seluruh kampung.
“Meski terdapat 164 kampung di Kabupaten Manokwari namun pendampingan terhadap petani dan peternak kita optimalkan dengan tenaga penyuluh yang ada,” ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini Presiden Prabowo Subianto tengah gencar melaksanakan program ketahanan pangan di daerah, tak terkecuali di Kabupaten Manokwari.
Bentuk dukungan yang bisa dilakukan pemerintah daerah adalah berupaya melakukan ekstensifikasi atau peningkatan hasil baik bidang pertanian, peternakan maupun perkebunan.
Seluruh upaya ekstensifikasi tersebut tentunya membutuhkan pendampingan dari penyuluh-penyuluh yang berkompeten.
“Tapi karena jumlahnya terbatas, maka setiap tenaga penyuluh terpaksa merangkap dalam melakukan pendampingan. Satu orang penyuluh bisa bertugas mendampingi beberapa kampung,” katanya.
Ia mengakui jumlah tenaga penyuluh pertanian memang kurang ideal dan efisien dalam melaksanakan tugasnya, karena selain memberi pendampingan pertanian, mereka juga mendampingi bidang perkebunan dan peternakan sekaligus.
Idealnya satu tenaga penyuluh hanya mendampingi satu kampung sehingga lebih fokus dalam melakukan pembinaan.
Pemkab Manokwari terus berupaya melakukan penambahan tenaga penyuluh dengan mengajukan penambahan kepada Kementerian Pertanian.
“Dua tahun lalu kita mendapatkan 12 PPPK tenaga penyuluh. Tapi tahun ini banyak yang pensiun sehingga kita terus berupaya meminta penambahan tenaga penyuluh pada Kementan,” katanya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Manokwari Serdion Rahawarin mengungkapkan, tahun ini pihaknya fokus memperluas lahan persawahan guna mendukung kebijakan swasembada pangan.
Kabupaten Manokwari memiliki lahan persawahan produktif seluas 1.773 hektare dan mampu memproduksi 6.000 ton padi per tahun.
Namun jumlah itu belum mencukupi untuk swasembada pangan karena konsumsi beras di Manokwari per tahun berkisar 23.300 ton atau sekitar 1.900 ton per bulan.
Saat ini masih tersedia 2.421 hektare lahan potensial untuk area persawahan di Manokwari yang bisa digarap.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025