Kementerian Desa-Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes-PDT) menyebut Program Kampung Sehat yang dikembangkan oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pada 16 kampung di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, bisa dijadikan contoh daerah lain di Indonesia.

Koordinator Fasilitas Pembangunan Sarana, Prasarana Ekonomi dan Sosial Budaya Direktorat Pembangunan Sarana dan Prasarana Desa Kemendes PDT Sari Arta Uli Aritonang di Timika, Jumat, mengatakan Program Kampung Sehat sangat membantu dan menolong masyarakat di wilayah yang sulit dan jauh dari akses fasilitas kesehatan.

Dalam menjalankan program tersebut, kata dia, YPMAK berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, seperti puskesmas pembantu (pustu), pemerintah kampung, dan lainnya.

"Ini sangat menolong masyarakat yang ada desa karena dari sisi anggaran dan SDM di kampung itu sangat terbatas. Dengan adanya kampung sehat maka para pendamping benar-benar mengabdi di kampung, mereka tinggal bersama masyarakat selama dua sampai tiga bulan," ujarnya usai berkunjung ke Kampung Kamora, Distrik Mimika Tengah.

Kunjungan Sari Aritonang bersama tim Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) ke Kampung Kamora dalam rangka penilaian pemenang ajang Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025.

YPMAK selaku lembaga pengelola dana kemitraan dari PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi salah satu kandidat peraih penghargaan tertinggi (gold) pada ajang tersebut untuk kategori Program Kampung Sehat dan Program Guru Kontrak.

Sari Aritonang yang juga analis kebijakan ahli madya pada Kementerian Desa-PDT menilai Program Kampung Sehat di Mimika perlu terus dilanjutkan karena menyentuh langsung pelayanan sosial dasar masyarakat kampung, terutama berkaitan dengan upaya penanggulangan masalah stunting, masalah kesehatan ibu dan anak, para lansia, juga penanganan masalah kesehatan lingkungan.

Tim juri ajang penilaian Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025 bersama staf ISSF dan Pengurus YPMAK disambut tarian adat Suku Kamoro saat berkunjung ke Kampung Kamoro, Distrik Mimika Tengah, Mimika, Papua Tengah, Jumat (13/6/2025). ANTARA/Marsel Balawanga)


Sementara itu Direktur Pengembangan dan Kerja sama The Duke Edinburgh’s International Award Foundation Indonesia Sonny Sukada menyebut penilaian CSR & PDB Award 2025 memberikan apresiasi kepada YPMAK melalui Program Kampung Sehat karena sudah memberikan kontribusi besar untuk pembangunan kesehatan masyarakat di kampung-kampung Mimika.

Sonny berharap terus terjalin kolaborasi antara semua pihak agar kualitas hidup masyarakat lokal di kampung-kampung terisolasi di Mimika semakin baik.

"Kehadiran kami di sini karena menurut penilaian kami program ini layak mendapatkan kategori emas, sehingga kami perlu turun untuk melihat sendiri dan mendengar langsung dari para penerima manfaat apakah yang dipresentasikan sesuai dengan kenyataan di lapangan," ujarnya.

Sonny menambahkan apa yang telah dikerjakan YPMAK bersama Pemda Mimika semata-mata untuk mendorong kualitas hidup masyarakat menjadi lebih baik, sehingga program tersebut juga harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat sebagai penerima manfaat.

Ajang CSR & PDB Award 2025 diselenggarakan oleh ISSF bekerja sama dengan Kemendes PDT.

Selain itu ada program meningkatkan kualitas pendidikan dasar di desa/kampung melalui program 85 guru kontrak YPAMK juga masuk nominasi meraih penghargaan kategori tertinggi gold (emas).
 

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendes PDT: Program Kampung Sehat YPMAK bisa jadi contoh daerah lain

Pewarta: Marsel

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025