Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat menyiapkan lahan bersertifikat seluas delapan hektare di Kelurahan Arfai, Distrik Manokwari Selatan untuk dihibahkan guna pembangunan Sekolah Rakyat.

Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Sabtu, mengatakan hibah lahan kepada Kementerian Sosial tersebut menjadi bentuk dukungan pemerintah daerah terhadap program pendidikan berbasis kerakyatan itu.

“Sekolah Rakyat adalah tonggak awal pembangunan pendidikan berbasis rakyat. Pemkab siap secara administratif dan teknis, termasuk menyediakan lahan yang sudah bersertifikat,” katanya.

Ia mengatakan proposal resmi dan komitmen dukungan Pemkab Manokwari telah disampaikan ke Kemensos sehingga diharapkan Manokwari bisa masuk dalam gelombang pertama pelaksanaan program tersebut.

Menurut dia, Sekolah Rakyat merupakan upaya nyata dalam memperluas akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu dan khususnya anak-anak asli Papua.

“Pemkab Manokwari ingin pendidikan tidak hanya menjadi hak istimewa, tapi hak dasar yang dijamin negara. Kami ingin memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang setara, layak, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Manokwari Ferdy M Lalenoh mengatakan proses awal pembangunan dimulai pada Juli 2025, dimulai dengan survei lokasi disusul dengan penyusunan rencana anggaran biaya (RAB).

“Kami sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Kemensos di Jayapura. Sekolah ini akan sepenuhnya gratis dan ditujukan bagi anak-anak yang benar-benar berasal dari keluarga prasejahtera,” ujarnya.

Seleksi siswa akan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan hanya anak dari keluarga kurang mampu yang dapat diterima. Sekolah ini diproyeksikan dapat menampung 500 hingga 1.000 siswa.

Tenaga pengajar awalnya akan disiapkan oleh pemerintah pusat sedangkan untuk jangka panjang pengelolaannya akan beralih ke Pemkab Manokwari.

Lahan seluas delapan hektare yang disiapkan pemkab akan digunakan untuk membangun satuan pendidikan terpadu dengan sistem berasrama yang mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA.

Selain ruang belajar, kompleks sekolah akan dilengkapi fasilitas pendukung, seperti dapur umum, ruang makan, asrama, dan sarana olahraga.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025