Komandan Kodim 1710 Mimika, Papua Tengah, Letkol Inf Mochamad Slamet Wijaya menyebut saat ini baru ada satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menangani program pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah itu.
"Informasi yang diterima dari Tim BGN (Badan Gizi Nasional) di Mimika ada enam SPPG yang akan menangani program MBG. Namun yang sekarang sudah berjalan baru satu SPPG yaitu Yayasan Patriot Solidaritas Nusantara," kata Letkol Slamet Wijaya di Timika, Senin.
Program pemberian MBG di Mimika baru dimulai pada akhir Juli lalu. Tahap pertama kegiatan itu dilaksanakan di SD Inpres Nawaripi, Distrik Wania dengan menyasar 715 siswa.
Dandim mengatakan, sesuai petunjuk teknis maka setiap SPPG dapat melayani hingga 3.500 anak dalam satu wilayah.
Kualitas makanan yang disajikan untuk konsumsi para siswa dinilai cukup bagus lantaran tim BGN sebelumnya telah mengecek kualitas dan kesehatan makanan tersebut.
Dandim meminta SPPG agar menyiapkan personel memadai agar pelayanan program MBG bisa berjalan maksimal.
"Saya dapat laporan bahwa personel yang dipekerjakan baru sekitar 20 orang, idealnya untuk mengelola satu dapur sehat itu sampai 50 orang," ujarnya.
Selain itu, setiap SPPG diharapkan dapat mengakomodasi warga lokal untuk dipekerjakan di dapur sehat.
Sejauh ini pihak Kodim 1710 Mimika belum memiliki dapur sehat untuk terlibat dalam program MBG.
"Kami di Kodim Mimika belum ada dapur sehat, kami baru menyiapkan lahan. Untuk membangun dapur sehat, kami masih menunggu komando dari atas," kata Letkol Slamet Wijaya.
Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra mengakui kualitas makanan yang disajikan pihak SPPG cukup bagus dan layak untuk dikonsumsi para siswa.
"Komposisi gizinya sudah sesuai dengan standar, ada karbohidratnya, ada proteinnya," katanya.
Dinkes Mimika terus membantu pihak SPPG terutama dalam hal keamanan makanan yang disiapkan.
"Kami siap mendampingi agar pelayanan ini dapat berjalan dengan baik dengan melihat potensi yang bisa menimbulkan masalah, itu yang kita minimalisasi. Contoh ketersediaan air bersih untuk cuci tangan, lalu lingkungan di sekolah tidak boleh ada sampah. Karena ketika ada sampah, pasti ada lalat. Kemudian pengolahan pangan dari awal, ini dalam satu perencanaan dan akan dievaluasi," jelas Reynold.
Kepala SPPG Distrik Wania, Daniel Tambunan menyebut pemberian MBG per hari ditargetkan untuk melayani 3.500 siswa mulai dari tingkat TK hingga SMA.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025