Bank Indonesia Kantor Perwakilan Papua Barat menggandeng Pemerintah Kabupaten Manokwari memberikan edukasi kepada kalangan pelajar serta kelompok masyarakat terkait inflasi dan pemahaman ke-bank sentral-an melalui Program Torang Locavore 2025.
Deputi BI Kantor Perwakilan Papua Barat Arif Rahadian di Manokwari, Kamis, mengatakan Torang Locavore tahun ini memadukan dua program utama, yakni Edukasi ke-bank sentral-an dan Stabilitas Harga (Esensi) kepada siswa SMA/SMK, serta Desa Peduli Inflasi (Salin) yang menyasar kelompok dasawisma.
“Kami ingin pelajar memahami inflasi sejak dini, karena mereka kelak akan berperan di masyarakat. Begitu juga kelompok dasawisma, agar mampu mengelola pangan rumah tangga melalui urban farming, sehingga bisa memenuhi kebutuhan sendiri dan menambah penghasilan,” ujar Arif pada Kickoff Torang Locavore 2025.
Ia mengatakan pengendalian inflasi bukan hanya tugas pemerintah dan BI, tetapi juga memerlukan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat.
Pelajar perlu diberi pemahaman dan pengetahuan yang cukup mengenai Bank Sentral dan inflasi sejak dini karena mereka akan terjun ke masyarakat.
Para guru juga bisa memasukkan di dalam bahan ajarnya mengenai apa itu inflasi dan bagaimana menjaga stabilitas inflasi.
Pihaknya juga memberdayakan kelompok dasawisma melakukan urban farming, di mana kelompok dasawisma dapat melakukan gerakan tanam sayuran di rumah.
Dengan gerakan tanam sayuran di rumah, seperti tomat atau cabai, maka ketika harga melonjak, mereka tidak terlalu terpengaruh. Bahkan, jika memiliki hasil lebih maka dapat menjadi sumber pendapatan bagi mereka.
“Dengan menanam cabai, tomat, atau buah-buahan di pekarangan, kita bisa mengurangi dampak lonjakan harga pangan,” katanya.
Ia mengatakan kinerja inflasi dalam setahun di Papua Barat relatif rendah, yaitu 0,43 persen (year to year). Tingkat inflasi tersebut termasuk rendah di Indonesia.
Di mana target inflasi tahunan yang ditetapkan pemerintah pusat adalah 2,5 persen atau plus minus satu persen, sehingga inflasi tahunan di Papua Barat masih di bawah angka maksimal target inflasi.
“Rendahnya inflasi tahunan di Papua Barat tidak membuat kita terlena. Kita harus tetap waspada dan menjaga agar inflasi tetap rendah dengan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Wakil Bupati Manokwari Mugiyono mengatakan kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk membekali masyarakat, terutama generasi muda, dengan pemahaman ekonomi yang memadai.
“Pemahaman yang baik akan membuat mereka mampu berkontribusi lebih besar pada perekonomian daerah dan nasional. Program ini diharapkan memberi manfaat jangka panjang, meningkatkan kemandirian, dan ketahanan ekonomi lokal,” katanya.
Ia menegaskan Pemkab Manokwari terus mendukung program yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk penguatan kapasitas lokal dalam mengelola sumber daya ekonomi daerah.
“Acara ini juga menjadi bagian dari promosi produk lokal untuk mendukung perekonomian daerah. Mari kita jadikan gerakan ini sebagai upaya bersama menjaga stabilitas harga dan memperkuat ketahanan pangan,” katanya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025