Sorong (ANTARA) - Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) perwakilan Papua Barat dan Papua Barat Daya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Sorong, Papua Barat Daya memberikan edukasi kepada masyarakat dan anak sekolah tentang pentingnya Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk melindungi anak-anak dari penyakit menular yang berisiko tinggi.
Perwakilan UNICEF Papua Barat dan Papua Barat Daya Firmansyah di Sorong, Sabtu, menjelaskan program imunisasi merupakan upaya untuk memperkuat cakupan imunisasi dasar dan lanjutan di wilayah Papua Barat Daya.
"Edukasi kepada masyarakat, guru dan petugas kesehatan menjadi langkah strategis karena mereka berinteraksi langsung dengan anak-anak dan orang tua setiap hari," jelasnya.
Dia mengatakan bahwa banyak kasus kematian akibat penyakit seperti campak, difteri, dan tetanus sebenarnya dapat dicegah melalui imunisasi yang lengkap.
“Masih banyak anak yang belum mendapatkan perlindungan lengkap karena informasi keliru dan keraguan masyarakat," ujarnya.
Edukasi publik harus terus dilakukan agar masyarakat memahami bahwa vaksin aman, gratis, dan terbukti menyelamatkan nyawa.
Program BIAS bukan imunisasi baru, melainkan lanjutan dari imunisasi dasar yang diberikan saat bayi. Imunisasi BIAS berfungsi sebagai “booster” atau perlindungan lapis kedua, agar kekebalan tubuh anak terhadap penyakit tetap kuat hingga remaja.
Jenis vaksin yang diberikan dalam program BIAS antara lain difteri-tetanus (DT/Td), campak-rubella (MR), serta Human Papillomavirus (HPV) untuk siswi kelas 5 SD sebagai pencegahan kanker leher rahim.
UNICEF juga menyoroti pentingnya imunisasi HPV bagi anak perempuan sebagai salah satu bentuk pencegahan kanker leher rahim (serviks) yang merupakan jenis kanker yang menjadi penyebab kematian nomor dua bagi perempuan di Indonesia.
"Program imunisasi HPV yang sebelumnya hanya tersedia di layanan berbayar kini telah disediakan gratis oleh pemerintah melalui kerja sama dengan UNICEF dan mitra internasional lainnya," katanya.
Dia berharap kolaborasi lintas sektoral mulai dari tenaga kesehatan, sekolah dan masyarakat agar tidak ada anak yang tertinggal dalam program imunisasi.
"Guru menjadi agen perubahan di sekolah, sementara orang tua diharapkan menjadi pendukung utama perlindungan anak," harapnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Sorong, capaian imunisasi BIAS pada periode Agustus 2025 MR 77,8 persen, HPV Kelas V 70,1 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UNICEF beri edukasi program BIAS bagi anak sekolah di Sorong