Wali Kota Sorong, Papua Barat Daya, Septinus Lobat menegaskan kader posyandu memiliki peran vital sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya pencegahan stunting dan peningkatan gizi anak di tingkat kelurahan dan kampung.

“Peran kader posyandu tidak bisa dianggap sepele. Mereka adalah ujung tombak pemerintah dalam mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan, termasuk stunting, gizi buruk, dan imunisasi dasar anak,” ujarnya pada kegiatan Jambore Kader Posyandu di Kantor Wali Kota Sorong, Jumat.

Ia mengatakan kader posyandu merupakan relawan yang bekerja langsung di tengah masyarakat dan menjadi penghubung antara fasilitas kesehatan dengan warga, terutama ibu hamil, bayi, dan balita.

"Mereka berperan aktif dalam mengedukasi warga tentang pentingnya pola hidup sehat dan menjaga asupan gizi keluarga," ujarnya

Menurutnya, tantangan kesehatan masyarakat di Kota Sorong cukup kompleks, mulai dari angka stunting yang masih harus ditekan hingga kesadaran masyarakat terhadap kesehatan yang belum merata.

Dalam situasi itu, kata dia, keberadaan kader posyandu sangat penting untuk menjangkau kelompok yang sulit dijangkau tenaga medis formal. “Kami terus mendukung penguatan kapasitas kader melalui pelatihan dan pemberian insentif," ucapnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sorong Jemima Elisaberh Lobat menambahkan jumlah kader posyandu di Kota Sorong sebanyak 1.041 orang yang tersebar di 111 posyandu dan selalu siap bekerja untuk memastikan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil, bayi dan balita tetap berkualitas.

“Kader posyandu bukan hanya pencatat angka, tetapi pejuang kemanusiaan yang bekerja dari hati untuk masyarakat. Mereka layak diberi apresiasi setinggi-tingginya,” ujar Jemima.

Berkaitan dengan penguatan kapasitas kader posyandu, Dinkes Kota Sorong melaksanakan kegiatan Jambore Kader Posyandu yang diikuti ratusan kader dalam rangka penyegaran dalam mendukung kapasitas diri sebagai kader untuk mewujudkan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil, bayi dan balita serta lansia tetap terjamin.

"Karena kita tahu bahwa kader posyandu itu adalah ujung tombak pelayanan kesehatan," ujarnya.

Dinas Kesehatan, kata dia, tetap memberikan dukungan selain peningkatan kapasitas tetapi juga insentif guna menunjang kesejahteraan dan fasilitas pendukung pelayanan mereka di tingkat posyandu.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025