Sorong (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, Papua Barat Daya, melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) memfasilitasi biaya pengobatan bayi Piten Welerubun berusia tiga bulan yang didiagnosis menderita hidrosefalus disertai sejumlah komplikasi serius lainnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kota Sorong Jemima Elisabeth Lobat di Sorong, Jumat, menyampaikan penyakit hidrosefalus yang dialami bayi Piten menyebabkan pembesaran kepala akibat penumpukan cairan di otak. Selain itu pasien juga mengalami gangguan telinga dengan gejala cairan keluar serta indikasi kelainan jantung.
“Anak ini bukan hanya menderita hidrosefalus, tetapi juga komplikasi lain yang memperburuk kondisinya, termasuk gangguan telinga dan jantung,” ucapnya.
Diketahui, bayi Piten merupakan anak dari pasangan korban penembakan beberapa waktu lalu di Kota Sorong. Kini ayahnya dirujuk untuk menjalani pengobatan di luar Kota Sorong. Saat ini keluarga bayi tinggal di Kompleks Puskesmas Malawei.
Menurut Jemima, tim Puskesmas Malawei telah melakukan tiga kali kunjungan langsung ke rumah pasien untuk menilai kondisi dan memberikan penanganan awal.
Setelah asesmen di lapangan, bayi tersebut dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Sele Be Solu, Kota Sorong, untuk mendapat penanganan dari dokter spesialis, seperti spesialis anak, THT, dan jantung. Penanganan lanjutan masih berlangsung dan rujukan ke rumah sakit lain akan dilakukan jika diperlukan.
“Apabila kondisi pasien tidak dapat ditangani maksimal di RS Sele Be Solu, maka akan dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap atas rekomendasi dokter,” ujarnya.
Dinkes Kota Sorong juga memastikan akan menanggung seluruh biaya pengobatan bayi Piten melalui anggaran pelayanan kesehatan khusus untuk Orang Asli Papua (OAP). Dana ini dialokasikan untuk mendukung warga asli Papua yang mengalami gangguan kesehatan serius dan memerlukan tindakan medis lanjutan.
“Kami siap memfasilitasi jika harus dirujuk keluar daerah. Semua pembiayaan akan kami bantu melalui dana kesehatan OAP,” ujarnya.
Pihaknya kini menunggu rekomendasi rujukan dari dokter spesialis untuk pengobatan lebih lanjut ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
"Kalau memang harus dirujuk ke luar daerah untuk operasi atau penanganan lanjutan, kami siap fasilitasi dan bantu biaya pengobatan melalui dana OAP,” katanya.
Ia menambahkan penanganan terhadap kasus ini menjadi komitmen Pemkot Sorong dalam memberikan pelayanan kesehatan yang adil dan menyeluruh, khususnya bagi anak-anak Papua dari keluarga rentan.
“Kami berharap anak ini bisa segera pulih dengan dukungan medis dan intervensi tepat sejak dini,” harapnya.