Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) menggelar pelatihan untuk meningkatkan kapasitas intelijen petugas pemasyarakatan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Pelatihan yang diselenggarakan selama lima hari di Manokwari, terhitung sejak Senin hingga Jumat (10-15 November 2025), merupakan bagian dari transformasi pengamanan berbasis intelijen.

"Kegiatan ini bertujuan memperkuat sistem keamanan serta meningkatkan kemampuan deteksi dini potensi gangguan," kata Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Papua Barat Hensah.

Ia mengatakan, setiap petugas harus memiliki kemampuan mendeteksi dan analisis intelijen agar dapat mengantisipasi potensi gangguan di lingkungan lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan.

Pengembangan sistem pengamanan yang tangguh dan adaptif tentu memerlukan kolaborasi lintas instansi penegak hukum lainnya, seperti kepolisian, TNI, dan Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Kami ingin membangun sistem yang tangguh dalam menghadapi tantangan yang semakin kompleks," ucap Hensah.

Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Papua Barat Hensah (kiri) saat memberi arahan kepada petugas pemasyarakatan yang mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas di Manokwari, Senin (10/11/2025). ANTARA/Fransiskus Salu Weking

Pelatihan tersebut, kata dia, melibatkan sejumlah narasumber dari Polda Papua Barat, Kodam XVIII/Kasuari, BNN Papua Barat, dan Satgaswil Papua Barat Detasemen Khusus 88 Antiteror.

Kegiatan dimaksud dikemas dengan metode interaktif, termasuk simulasi pengolahan data dan koordinasi cepat antar-instansi sebagai upaya membangun budaya intelijen yang responsif dan profesional.

"Materi yang diberikan berkaitan dengan analisis situasi, manajemen informasi, strategi pengawasan, teknik pengumpulan dan pelaporan data intelijen," ujarnya.

Petugas Keamanan Lapas Kelas IIB Manokwari Yanter mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan tersebut, karena mendapat wawasan baru tentang pentingnya kesiapsiagaan saat bertugas.

Seluruh materi pelatihan wajib diaplikasikan secara maksimal oleh setiap petugas guna memastikan stabilitas keamanan dan ketertiban di lingkungan lapas maupun rumah tahanan (rutan) tetap kondusif.

“Pelatihan ini membuka wawasan bahwa intelijen bukan sekadar pengawasan. Ilmu yang kami peroleh akan kami terapkan dalam tugas sehari-hari," ujar Yanter.

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025