Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Papua Barat telah merealisasikan penanaman 1.500 bibit pohon kelapa sepanjang tahun 2025 guna mendukung program ketahanan pangan.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Papua Barat Asrul saat konferensi pers di Manokwari, Jumat, mengatakan penanaman bibit pohon kelapa merupakan upaya mewujudkan kemandirian pangan.
"1.500 bibit kelapa itu kami tanam di lahan produktif LPP (Lemba Pemasyarakatan Perempuan) Kelas III Manokwari," kata Asrul.
Kegiatan tersebut, menurut Asrul, tidak hanya mendukung Program Astacita Presiden Prabowo Subianto melainkan upaya mendorong pemanfaatan lahan sebagai sumber produktivitas ekonomi.
Pemilihan bibit kelapa dalam kegiatan tersebut karena merupakan salah satu komoditas unggulan yang memiliki nilai manfaat sangat tinggi, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun aspek lingkungan.
"Ini bentuk sinergisitas dan kontribusi nyata Ditjen Imigrasi Papua Barat mewujudkan visi Presiden Prabowo," kata Asrul.
Menurut Asrul, hampir seluruh bagian tanaman kelapa dapat dimanfaatkan, mulai dari buah, batang, hingga daun dan sesuai dengan filosofi khas Indonesia yaitu nyiur melambai.
Pemeliharaan bibit kelapa melibatkan warga binaan karena relevan dengan program lapas untuk membentuk karakter wirausaha baru, disiplin, dan bertanggung jawab setelah menjalani hukuman pidana.
"Pohon kelapa mampu tumbuh meski kondisi iklim tropis. Kelapa tumbuh subur di seluruh Nusantara," ujarnya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025