Biak (ANTARA) - Industri rumahan pengalengan ikan tuna di Kabupaten Biak Numfor, Papua akan dimulai beroperasi pada Februari 2023 yang diharapkan akan membuka kesempatan kerja bagi warga setempat.
"Kapasitas produksi industri rumahan ikan tuna kaleng ditarget berkisar 1.000 hingga 2.000 kaleng per hari," ujar Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap di Biak, Selasa.
Selain membuka kesempatan kerja, dampak lain adanya kegiatan produksi pengalengan ikan tuna di Biak, diharapkan dapat menambah pendapatan ekonomi rumah tangga warga Kabupaten Biak Numfor.
"Usaha pengalengan ikan tuna industri rumahan didukung penuh oleh Pemkab Biak Numfor," katanya.
Ditambahkan untuk menopang kapasitas produksi pengalengan ikan tuna maka sangat dibutuhkan pasokan bahan baku ikan tuna segar dari nelayan lokal orang asli Papua.
Dia meminta para nelayan lokal Kabupaten Biak Numfor dapat memanfaatkan peluang ekonomi untuk menyuplai kebutuhan bahan baku ikan tuna segar.
Herry Naap mengajak semua nelayan orang asli Papua dan masyarakat Biak Numfor menyukseskan industri rumahan pengalengan ikan tuna yang mulai Februari 2023.
"Industri rumahan pengalengan ikan mulai digalakkan pemerintah daerah lewat dinas perikanan guna menggairahkan pendapatan perekonomian setiap keluarga," kata Bupati Herry.
Pada era tahun 1998-an di Biak Numfor pernah beroperasi perusahaan pengalengan ikan produksi PT Biak Mina Jaya milik perusahaan PT Jayanthi Group dengan mempekerjakan ribuan tenaga kerja orang asli Papua.
Namun sejak tahun 2000-an operasional perusahaan terpaksa berhenti operasi karena terkena krisis moneter dan operasional ikan kaleng terpaksa tutup.
Pemkab Biak Numfor pada 2023 menjadikan sektor perikanan sebagai program unggulan daerah yang melakukan ekspor ikan tuna segar ke negara Jepang.
