Manokwari (ANTARA) - Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XVII/Kasuari Mayor Jenderal Gabriel Lema mengatakan bahwa Markas Besar TNI telah memberikan sinyal untuk mendirikan Kodam pada daerah otonom baru (DOB) di Tanah Papua.
Namun, realisasi pembangunan Kodam memerlukan proses pengkajian terlebih dahulu sehingga dapat dilakukan sebaik mungkin.
"Sudah ada sinyal waktu rapim (rapat pimpinan) kemarin. Perencanaannya satu provinsi satu Kodam," kata Pangdam Kasuari.
Ia menjelaskan bahwa rencana pembangunan Kodam sesuai sistem pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
Hal itu sebagai upaya pemerintah dalam menjaga pertahanan, keamanan negara, masyarakat, dan segenap sumber daya nasional yang menjadi satu kesatuan.
"Potret wilayah kita ini berpulau-pulau jadi secara fisik keamanan harus ada," ucap Gabriel.
Menurut Pangdam sejatinya ancaman itu bukan saja datang dari luar melainkan dari dalam daerah sendiri.
Dengan demikian, negara melalui aparat TNI wajib berada di tengah-tengah masyarakat agar seluruh program pembangunan berjalan maksimal.
TNI berkomitmen mengawal seluruh pembangunan daerah di Tanah Papua termasuk empat provinsi yang baru dimekarkan pada akhir tahun 2022.
"Pembangunan itu harus hadir sampai ke seluruh pelosok masyarakat kita," kata dia.
Ia melanjutkan pembangunan fisik Kodam nantinya diikuti oleh sarana prasarana pendukung lainnya termasuk sumber daya manusia.
Saat ini, Kodam memberikan kesempatan bagi generasi muda asli Papua untuk berkontribusi bagi negara melalui kebijakan penerimaan dari jalur afirmatif otonomi khusus.
"Warga asli perlu kita prioritaskan tetapi ada program penerima reguler yang bisa diikuti semua anak bangsa," kata Mayjend Gabriel Lema.