Pangdam Kasuari tekankan disiplin dan keterampilan prajurit Yonif 762 Sorong

Sorong (ANTARA) - Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari Mayjen TNI Christian Kurnianto Tehuteru meminta prajurit Batalyon Infanteri 762/VYS Sorong untuk terus meningkatkan disiplin, keterampilan militer, dan kesiapsiagaan dalam menjalankan tugas.

“Saya bangga melihat semangat kalian, meskipun hujan deras, para prajurit tetap berdiri tegak bahkan dalam kondisi basah-basahan," kata Pangdam dalam arahannya kepada para prajurit saat kunjungan kerja di markas Yonif 762/VYS di Sorong, Papua Barat Daya, Kamis.

Menurut dia, ini merupakan wujud loyalitas dan semangat luar biasa dari para prajurit Batalion Infanteri 762 yang harus terus dipertahankan dan ditingkatkan.

Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya kemampuan dasar yang wajib dimiliki setiap prajurit, yaitu kuasai cara menembak, bela diri, kebugaran jasmani dan komunikasi.

Menurut dia, menembak adalah kemampuan dasar prajurit, sehingga jika prajurit tidak bisa menembak, maka sama saja dengan masyarakat sipil biasa.

"Latihan fisik juga wajib agar kalian siap di medan tugas,” ujarnya.

Mayjen Tehuteru juga mendorong para prajurit, terutama yang berada di level tamtama dan bintara, untuk mampu memahami dan menjelaskan materi latihan secara baik.

“Prajurit bukan hanya harus bisa latihan, tapi juga mampu menjelaskan tahapan latihan dengan jelas. Ini penting untuk menunjukkan bahwa kalian menguasai apa yang dikerjakan,” katanya.

Ia menambahkan, kemampuan berbicara dan berkomunikasi juga penting, terutama bagi prajurit yang nantinya akan bertugas di wilayah teritorial dan harus berinteraksi langsung dengan masyarakat.

“Saya dulu sering meminta anggota untuk tampil ke depan menjelaskan materi. Itu cara sederhana untuk melatih percaya diri dan kemampuan komunikasi,” ujarnya.

Pangdam juga menyoroti pentingnya kedisiplinan dalam seluruh aspek kehidupan militer. Ia menegaskan bahwa pelanggaran kecil seperti keterlambatan dalam apel pun harus ditegakkan dengan tegas agar tidak menjadi kebiasaan.

"Saya tidak ingin melihat prajurit terlambat lagi saat apel. Hal-hal kecil seperti ini bisa berdampak besar jika tidak dikoreksi sejak dini,” tegasnya.

Mayjen Tehuteru mengajak seluruh prajurit untuk terus belajar dan meningkatkan kapasitas diri, baik secara fisik maupun intelektual.

"Jangan berhenti hanya pada kebanggaan menjadi anggota TNI. Kembangkan terus kemampuan kalian, baik secara fisik, teknis, maupun intelektual. Kalau punya uang, beli laptop, belajar. Perluas wawasan kalian," harapnya.