Papua Barat terapkan dua strategi perbaiki kualitas pendidikan

Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat berkomitmen memperbaiki kualitas pendidikan melalui penerapan dua strategi yaitu peningkatan kapasitas guru dan kelengkapan sarana prasarana sekolah.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan di Manokwari, Sabtu, mengatakan pemerintah daerah fokus mengikutsertakan tenaga guru dalam berbagai program peningkatan kapasitas.

Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten telah bersepakat melengkapi sarana prasarana di satuan pendidikan untuk menunjang kelancaran kegiatan belajar dan mengajar.

"Ini sejalan dengan amanat Astacita ke-4 Presiden Prabowo yang menjadi prioritas nasional," kata Dominggus.

Pemerintah daerah, kata dia, tidak hanya berorientasi terhadap kompetensi guru melainkan peningkatan kesejahteraan bagi setiap tenaga guru dan hal itu sudah disepakati bersama para bupati.

Program peningkatan kapasitas guru yang dalam waktu dekat segera direalisasikan yaitu pembelajaran matematika melalui metode gampang, asyik dan menyenangkan atau Gasing.

"Pertengahan Mei 2025, sudah jalan. Program ini kerja sama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya Profesor Yohanes Surya," ucap Dominggus.

Dia berharap setiap guru yang diikutsertakan dalam program pembelajaran matematika Gasing, dapat memahami seluruh materi dengan baik yang kemudian melatih guru lainnya di masing-masing daerah.

Matematika Gasing merupakan pengembangan metode agar guru mampu meningkatkan minat belajar siswa, dan cara berhitung cepat tanpa bantuan peralatan hitung seperti kalkulator.

"Guru yang mengikuti pelatihan harus membagikan ilmunya kepada rekan-rekan guru lain di daerah masing-masing,” ucap Dominggus.

Selain itu, kata dia, pemerintah provinsi tengah menyiapkan lahan untuk pembangunan SMA unggulan Garuda yang merupakan salah satu program nasional pemerintahan Prabowo-Gibran.

SMA unggulan dilengkapi dengan asrama berlokasi di Kabupaten Manokwari sebagai ibu kota provinsi, dan ke depannya setiap kabupaten dibangun sekolah rakyat yang juga berpola asrama.

"Kalau sekolah rakyat itu dirancang untuk membantu warga kurang mampu agar tetap bisa akses pendidikan berkualitas," kata Dominggus.*