BNPB: Longsor terjang Raja Ampat

Jakarta (ANTARA) - Tanah longsor menerjang Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya, tepatnya di Komplek Perumahan Kodim Waisai, Distrik Waigeo Selatan, Desa Waisal, sebagaimana dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan longsor tersebut dipicu hujan ekstrem yang mengguyur wilayah itu dalam durasi cukup panjang pada Senin (2/6) dini hari.

"Hujan menyebabkan tanah jenuh air dan tidak mampu menahan beban di lereng yang curam," kata Abdul.

Dia menjelaskan tanah longsor itu memiliki dimensi cukup besar dengan lebar 15 meter, tinggi 30 meter, dan panjang mencapai 39 meter. Akibat kejadian ini sekitar 15 kepala keluarga terdampak langsung.

BNPB mengkonfirmasi total sebanyak 15 unit rumah mengalami kerusakan dengan tingkat keparahan bervariasi.

Meski tidak ada laporan korban jiwa, dia memastikan bahwa warga terdampak longsor tetap mendapatkan perhatian dan penanganan dari pemerintah daerah setempat.

Tim petugas sudah melakukan kaji cepat dan asesmen di lokasi kejadian. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan instansi terkait guna memastikan perlindungan dan penanganan bagi warga terdampak itu.

Abdul memastikan saat ini proses perbaikan rumah-rumah terdampak masih terus berlangsung. BPBD Raja Ampat bersama dinas teknis pemerintah daerah berupaya memastikan kebutuhan dasar warga terdampak tetap terpenuhi selama masa pemulihan.

BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan tanah longsor.

Khusus bagi masyarakat Distrik Waigeo Selatan, kata dia, juga diminta segera mencari tempat aman jika muncul tanda-tanda bahaya lanjutan seiring hujan yang masih terus mengguyur dan selalu mengikuti arahan dari petugas BPBD maupun aparat daerah setempat.