Manokwari (ANTARA) - Dinas Pendidikan Manokwari, Papua Barat berupaya semua siswa yang melakukan pendaftaran sekolah dapat terakomodasi dalam sistem penerimaan murid Blbaru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 yang diselenggarakan 2-4 Juli 2025.
Sekretaris Disdik Manokwari Paitu Sayori di Manokwari, Rabu mengatakan, mekanisme penerimaan siswa baru tahun ini mengacu pada Peraturan Mendikdasmen Nomor 3/2025 tentang SPMB Dari Jenjang PAUD Hingga SMA/SMK.
“Disdik Manokwari memfasilitasi dan mendata calon peserta didik untuk penempatan di sekolah sesuai daya tampung,” kata Paitu saat memberi penjelasan kepada orang tua murid yang mempertanyakan ketersediaan kuota sekolah di Kantor Disdik Manokwari.
Ia mengatakan, SPMB jenjang SD, SMP, SMA di Kabupaten Manokwari dibuka secara serentak pada 2 Juli 2025.
Pelaksanaan SPMB berlangsung tertib, namun sejumlah sekolah favorit langsung mengalami lonjakan pendaftar yang menyebabkan tidak semua siswa langsung terakomodir di sekolah tersebut.
Sekolah favorit tingkat SMP adalah SMPN 1, SMPN 2 dan SMPN 6. Sedangkan jenjang SMA sekolah favorit adalah SMAN 1 dan SMAN 2 Manokwari.
Untuk mengantisipasi kelebihan pendaftar, Disdik telah menyiapkan opsi penempatan siswa ke sekolah lain yang kuotanya belum terpenuhi, seperti SMA Negeri 4 dan SMP Negeri 29 Manokwari.
Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Manokwari Recky A.D. Risamasu menjelaskan, pada pendaftaran hari pertama SPMB, baru SMAN favorit yang sudah kehabisan kuota murid.
Namun, Disdik Manokwari tetap akan melakukan seleksi berkas dan memetakan berdasarkan domisili siswa.
Siswa yang belum bisa terdaftar di sekolah favorit akan diarahkan ke sekolah lain baik negeri maupun swasta. Apalagi tahun ini pihaknya telah membuka satu sekolah negeri baru yaitu SMAN 4 Manokwari.
“Kami berharap orang tua tidak hanya terfokus pada sekolah negeri. Sekolah swasta seperti SMA Ouikumene, Yapis, dan Muhammadiyah juga memiliki kualitas yang baik dan terus kami dorong peningkatan mutunya,” katanya.
Sementara, Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Manokwari, Pardjiyanti, menegaskan bahwa pihaknya juga memfasilitasi siswa jenjang SMP yang tidak diterima di sekolah favorit akibat keterbatasan kuota.
Disdik senantiasa melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan seluruh satuan pendidikan baik negeri maupun swasta untuk memastikan kelangsungan pendidikan siswa tidak terganggu.
Disdik berkomitmen agar tidak ada siswa yang akan tertinggal dalam proses pendidikan tahun ini. Semua lulusan SD dan SMP dipastikan mendapat tempat di jenjang pendidikan berikutnya.
“Dinas memetakan siswa berdasarkan domisili untuk penempatan di sekolah terdekat. Jika sekolah negeri penuh, maka opsi sekolah swasta tersedia. Kami mengayomi semua sekolah agar hak belajar siswa tetap terjamin,” ujarnya.