Wasior (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat, mengajukan permohonan penggunaan kapal milik PT Pelni sebagai hunian terapung untuk tamu yang menghadiri perayaan 100 tahun situs peradaban Aitumeri.
Bupati Teluk Wondama Elysa Auri di Wasior, Selasa, mengatakan penggunaan kapal sebagai hunian terapung merupakan solusi terbaik dalam mengatasi keterbatasan sarana akomodasi.
Pemerintah kabupaten sudah menyiapkan surat permohonan penggunaan kapal Pelni yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi.
"Pak Gubernur Papua Barat (Dominggus Mandacan) sudah setuju penggunaan kapal Pelni, nanti beliau yang tandan tangan surat," kata Elysa.
Dia menyebut bahwa panitia memprediksi tamu yang datang ke Wasior mengikuti perayaan 100 tahun atau 1 abad sejarah peradaban orang asli Papua pada 25 Oktober 2025, sekitar 15 ribu orang.
Persiapan pemerintah daerah, antara lain merenovasi dua wisma, sekolah, tempat ibadah, dan rumah warga di jalan utama menuju situs untuk menampung tamu dari luar Teluk Wondama.
"Nanti di kapal disediakan sekitar 2.500 tempat tidur dan non-seat 1.000. Mudah-mudahan usulan penggunaan kapal disetujui pemerintah pusat," ujar bupati.
Selain itu, kata dia, pemerintah kabupaten terus mempercepat perbaikan infrastruktur jalan perkotaan, pelabuhan, dan kawasan situs Aitumeri yang terletak di Kampung Miemi, Distrik Wasior.
Revitalisasi kawasan situs dilakukan bertahap yang meliputi, pembangunan gapura, penataan keliling, perluasan kawasan, renovasi rumah pendeta Is Kijne, pembangunan monumen dan tangga.
"Persiapan ini tidak hanya untuk perayaan 1 abad, tetapi perayaan memperingati 109 tahun Injil masuk ke Wondama," ucap Elysa.
Situs Aitumeiri merupakan cikal bakal peradaban baru bagi orang asli Papua, karena pada 25 Oktober 1925 sekolah formal pertama dibuka oleh misionaris asal Belanda Pendeta Is Kijne.
Sekolah yang didirikan Pendeta Is Kijne ketika menjalani misi pewartaan agama Kristen di Tanah Papua kemudian berkembang menjadi pusat pendidikan bagi orang asli Papua kala itu.
Pemkab Wondama ajukan penggunaan kapal Pelni jadi hunian terapung
Selasa, 8 Juli 2025 18:14 WIB

Bupati Teluk Wondama Elysa Auri (depan kiri) saat meninjau kawasan situs peradaban Aitumeri di Distrik Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat. ANTARA/HO-Zack Tonu Bala