Wasior (ANTARA) - Wakil Bupati Teluk Wondama, Papua Barat, Anthonius Alex Marani mengajak generasi muda setempat untuk menjaga dan melestarikan Noken sebagai identitas budaya sekaligus kekayaan intelektual orang asli Papua.
Noken bukan sekadar anyaman melainkan bermakna mendalam bagi orang asli Papua karena merupakan simbol kasih, kerja keras, kekuatan, dan kebersamaan yang diwariskan para leluhur.
"Bagi kita orang Papua, Noken jauh lebih dari sekedar anyaman," kata Alex di Wasior, Rabu.
Menurut dia, Noken yang dirajut dengan tingkat kreativitas akan menjadi produk unggulan bernilai ekonomi tinggi, sehingga membuka peluang usaha baru sekaligus menambah penghasilan keluarga.
Pelatihan pembuatan Noken yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Papua Barat berdampak positif terhadap peningkatan kemampuan kreativitas generasi muda dan perajin.
“Inilah wujud nyata bagaimana kearifan lokal dapat menjadi kekuatan pembangunan di tanah kita tercinta,” ucapnya.
Pamong Budaya Utama Papua Barat Yusak Wabia menyebut, pengembangan sektor pariwisata secara berkelanjutan harus berjalan seiring dengan upaya pelestarian tradisi adat dan kebudayaan lokal.
Salah satunya yaitu Noken yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 4 Desember 2012.
“Kalau budaya tidak dijaga, orang tidak tertarik untuk datang berwisata. Wondama harus perhatikan kelestarian Noken, supaya dikenal sebagai kota budaya,” ujarnya.
Dia menyebut penyelenggaraan pelatihan Noken bertujuan menanamkan pemahaman kepada pelajar SMP dan SMA/SMK soal pentingnya melestarikan warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO.