Makassar (ANTARA) - Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar menyerukan kepada seluruh mahasiswa untuk memperjuangkan aspirasi tanpa kekerasan.
Rektor UMI Prof Dr Hambali Thalib di Makassar, Senin, mengatakan sebagai kampus pendidikan dan dakwah, serta kampus pengabdian dan perjuangan, UMI merasa terpanggil untuk memberi seruan kebangsaan yang sejuk dan membangun.
Dirinya sekaligus mengajak semua pihak agar senantiasa menjaga persatuan, keadilan, serta nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. Paling utama adalah pentingnya peran generasi muda dalam memperjuangkan aspirasi rakyat dengan cara-cara yang bermartabat.
“Kami mengajak mahasiswa untuk menyuarakan kepentingan rakyat dengan arif, bijaksana, dan beradab, berlandaskan nilai agama dan budaya, termasuk kearifan lokal Bugis-Makassar yang menjunjung tinggi siri’ na pacce,” jelasnya.
Prof Hambali juga mengingatkan agar perjuangan intelektual dan kemanusiaan tidak dilakukan dengan cara-cara destruktif. Menurutnya, aksi damai, dialogis, dan konstruktif akan lebih memberi solusi ketimbang tindakan anarkis.
“Ia mengimbau seluruh mahasiswa dan masyarakat untuk menolak segala bentuk kekerasan dan tindakan anarkis yang hanya menimbulkan luka, kerugian, dan mengaburkan nilai luhur perjuangan itu sendiri,” tegasnya.
Ketua Pengurus YW-UMI Prof Dr Masrurah Mokhtar, menegaskan pentingnya melibatkan mahasiswa dalam setiap upaya kebangsaan. Ia mengingatkan bahwa siapa pun yang melanggar nilai moral dan hukum harus ditindak secara adil.
Situasi gejolak sosial yang belakangan terjadi, menurut UMI, tidak boleh dipandang enteng. Penurunan kepercayaan publik kepada pemerintah dan politisi harus dijawab dengan perbaikan nyata, bukan sekadar retorika.
“Dengan demikian, seruan moral dan kebangsaan dari UMI diharapkan menjadi cahaya penuntun bagi bangsa di tengah ujian besar ini,” ucapnya.
UMI Makassar: Mahasiswa perjuangkan aspirasi tanpa kekerasan
Senin, 1 September 2025 7:04 WIB

Rektor Unhas Prof Hambali Thalib (tengah) bersama Ketua Pembina YW UMI Prof Mansyur Ramli dan Ketua Pengurus YW UMI Prof Masrurah membacakan maklumat terkait aksi massa di Makassar, Minggu (31/8/2025). (ANTARA/Abd Kadir)